Inilah Pemicu Anak-Anak Rentan Tertular COVID-19

Data statistik menyebutkan jika orang dewasa lebih banyak yang terkena COVID-19 dibandingkan anak-anak. Namun akhir-akhir ini, kasus positif COVID-19 di Indonesia yang dilaporkan terdapat anak-anak.

Apakah anak-anak kebal dengan virus COVID-19? Dari data studi kasus menunjukkan bahwa hanya 1 – 5% anak-anak yang terinfeksi COVID-19. Gejala yang ditimbulkan umumnya ringan bahkan tanpa gejala. Studi epidemiologi di Cina menunjukkan bahwa sebanyak 4% anak-anak tidak menunjukkan gejala, 51% memiliki penyakit ringan dan 39% memiliki penyakit sedang.

Mengapa bisa demikian? Hal ini diduga adanya kelenjar thymus yang pada masa anak-anak bekerja aktif. Sepanjang masa kanak-kanak, kelenjar thymus berperan dalam produksi dan pematangan sel-T limfosit, sejenis sel darah putih spesifik yang melindungi tubuh dari ancaman tertentu, termasuk virus dan infeksi.

Gejala COVID-19 pada anak umumnya ringan diduga juga karena alasan berikut. Paparan virus yang berulang pada anak malah meningkatkan sistem imun mereka terhadap virus COVID-19. Selain itu, protein virus COVID-19 (SARS-CoV-2) berikatan dengan Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE 2) dan pada anak-anak, enzim ini masih kurang matang.

Baca juga: 7 Hal yang Perlu Dilakukan Jika Tinggal Bersama Orang Positif COVID-19

Walaupun gejala COVID-19 pada anak-anak umumnya ringan namun orang tua tidak boleh mengabaikan tindakan pencegahan terhadap risiko penularan virus. Ada beberapa faktor pemicu anak menjadi lebih rentan untuk tertular COVID-19.

Anak-anak dapat tertular COVID-19 umumnya berasal dari orang dewasa. Studi menujukkan bahwa anak-anak di bawah usia 10 tahun yang berada dalam kontak dekat dengan orang positif COVID-19 menunjukkan tingkat infeksi sebesar 7,4%. Tingkat infeksi semakin meningkat pada anak yang tinggal bersama dengan orang dewasa yang positif terinfeksi.

Baca Juga :  Jangan Ragu Imunisasi Meski di Tengah Pandemi, Berikut Panduannya!

Studi di Cina menunjukkan bahwa anak-anak usia bayi (0 – 1 tahun) lebih rentan untuk mengalami gejala klinis yang lebih berat, yaitu sebesar 10.6% dibandingkan anak-anak usia di atasnya. Usia bayi lebih rentan tertular COVID-19 karena sistem imunnya yang belum berkembang (immature). Risiko lebih tinggi pada bayi yang lahir prematur.

Anak-anak dengan imunitas rendah (immunocompromised) seperti penderita kanker atau dengan penyakit penyerta seperti diabetes, asma lebih rentan mengalami gejala yang berat jika terinfeksi COVID-19. Mereka menjadi kelompok yang berisiko tinggi.

Baca juga: Survei BPS: Anak Muda Kurang Peduli Pencegahan COVID-19

Ternyata anak-anak tidak kebal dengan COVID-19. Geng Sehat sebagai orang tua perlu untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah anak untuk tertular COVID-19.

  1. Ajarkan anak-anak untuk mencuci tangan yang benar. Mums dan Dads dapat mengajarkan dengan cara menyenangkan, seperti sambil menyanyikan lagu Happy Birthday 2 (dua) kali saat memperagakan langkah-langkah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jadikan kebiasaan mencuci tangan dalam keluarga.
  2. Ajarkan anak untuk tidak menyentuh hidung, mata, mulut dan jelaskan alasannya dengan bahasa sederhana
  3. Pastikan anak tetap berada di rumah (#Di RumahAja) dan carilah ide-ide kreatif sehingga anak-anak betah di rumah
  4. Jaga daya tahan tubuh anak-anak dengan konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup dan berolahraga
  5. Ajarkan anak tentang physical distancing dan terapkan hal tersebut dalam keluarga
  6. Rutin membersihkan mainan anak dan area rumah dengan cairan desinfeksi atau deterjen
  7. Pastikan status imunisasi dasar anak sesuai jadwal dan lengkap
  8. Berikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan seperti cuci tangan, ibu memakai masker saat menyusui. ASI mengandung nutrisi lengkap dan antibodi yang akan melindungi bayi dari infeksi.
  9. Gunakan masker pada anak saat harus berada di luar rumah
  10. Pantau kesehatan anak seperti suhu tubuh, berat badan dan kondisi klinis lainnya. Jika anak dalam kondisi tidak sehat, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga :  Kenali Tanaman Obat Asli Indonesia yang Kaya Antioksidan

Tidak kalah penting, tindakan pencegahan juga harus dilakukan oleh Mums dan Dads karena orang dewasa menjadi sumber penularan utama kepada anak-anak. Keep healthy and safety !

Baca juga: Waspadai Gejala COVID-19 yang Tidak Biasa

Referensi

  1. Jonas F. L. Systematic review of COVID-19 in children shows milder cases and a better prognosis than adults. Acta Paediatrica. 2020. p. 1 – 8.
  2. Dong Y.et al. Epidemiology of COVID-19 Among Children in China. American Academy of Pediatrics. 2020.
  3. Lee P-I et al., Are children less susceptible to COVID-19? Journal of Microbiology, Immunology and Infection. 2020.
  4. 4. Robert S. An Overview of the Thymus The Gland that Protects You Long after It’s Gone. https://www.endocrineweb.com/endocrinology/overview-thymus

Comment