Begini Ketatnya Protokol Kesehatan saat Misa di Gereja Katedral

KalbarOnline.com – Gereja Katedral Jakarta melaksanakan dua kali perayaan Misa Natal, yakni pada 24 dan 25 Desember. Kali ini perayaan Natal yang dilakukan berbeda akibat terjadinya pandemi Covid-19.

Humas Keuskupan Agung Jakarta Gereja Katedral Susyana Suwadie mengatakan, pelaksanaan Natal ini begitu ketat. Pertama adalah umat yang datang itu dibatasi harus dalam rentang usia 18-59 tahun dan juga dalam keadan sehat.

Kemudian harus mendaftar di website Bela Rasa, website Keuskupan Agung Jakarta. Umat yang memdaftar melalui nomor Biduk, yaitu basis integrasi data umat keuskupan.

Baca Juga: Kapolda Datangi Gereja di Surabaya, Cek Prokes dan Pengamanan Natal

“Jadi, mereka yang terdaftar itu lah yang bisa ikut dan mereka itu adalah umat yang tinggal di sekitar paroki masing-masing. jadi hanya paroki (kelompok) katedral yang bisa mengikuti misa tatap muka,” jelasnya di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (24/12).

Ia juga memberitahukan terkait protokol kesehatan sebelum masuk ke dalam gereja, di mana temperatur suhu diukur dan tidak boleh lebih dari 37,5 derajat. Kemudian memperlihatkan QR Code yang diperoleh dari website Bela Rasa yang disertai KTP untuk masuk dan mengikuti ibadat.

Baca Juga :  Waspada Libur Panjang Akhir Tahun, Bamsoet: Disiplin Terapkan 3M

Lalu, setelah itu wajib mencuci tangan di bawah air mengalir dengan sabun, kemudian masuk ke dalam. Adapun, kapasitas yang diizinkan itu hanya 20 persen dari kapasitas normal, yaitu hanya 309 umat yang bisa masuk, di dalam 200 umat dan 109 ditampung di Plaza Maria.

“Dalam gereja kursi-kursi sudah diatur sedemikian rupa, berjarak minimal 1 sampai 1,5 meter, barisnya pun tidak berurutan, tapi loncat, jadi jaraknya cukup jauh,” jelasnya.

Kata dia, dalam pelaksanaan Misa Natal ini juga akan tetap dilakukan terima komuni. “Terima komuni tetap, saat komuni air suci tidak ada, itu yang membedakan, di masa pandemi air suci tidak disediakan, tidak ada salam damai, jadi salam damai dengan mengatupkan tangan di dada dan komuni dibagi berjarak antriannya. Kemudian juga romo memakai masker,” terangnya.

“Ada pembatas partisi di mana umat menerima dari seberangnya dan setelahnya membuka masker sebentar dan memasukkan hosti ke dalam mulut, kemudian setelah itu menutup masker kembali dan kembali ke tempat. Sebelumnya wajib menggunakan hand sanitizer sebelum menerima komuni walaupun sudah cuci tangan,” sambung Susyana.

Baca Juga :  Pemkab Ketapang Bakal Cabut Izin Usaha Warkop yang Abaikan Protokol Kesehatan

Ibadat juga maksimal 60 menit, jadi tidak seperti natal biasa. Ibadat dipersingkat namun tidak mengurangi kesakralan dari ibadat natal, kata dia.

“Sesudah misa juga harus segera pulang, dan saat umat datang harus memakai masker dari rumah, sampai di gereja dan kembali pulang juga harus memakai masker,” tandasnya.

Semua ini kata dia dilakukan untuk meminimalisisasi laju penyebaran Covid-19. “Kita terapkan 3M dengan ketat, kita lakukan sesuai dengan arahan pemerintah,” tutur dia.

Untuk jadwal ibadah malam Natal 24 Desember di Gereja Katedral Jakarta berlangsung pada pukul 17.00 WIB, jam 18.30 WIB live streaming dan misa ketiga tatap muka pukul 20.00 WIB.

“Yang mempini ibadat adalah Pastor Kepala Gereja Katedral Romo Hani Rudi Hartoko SJ beserta dengan Romo Yohanes Maryono sy jam 17.00 WIB. Jam 20.00 WIB dipimpin Romo Triyudo Prastowo SJ dan Romo Edi Mulyono SJ,” tutupnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment