Categories: Nasional

Bamsoet Kunjungi Puja Mandala Bali, 5 Tempat Ibadah Dalam Satu Tempat

KalbarOnline.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai, Bali menjadi contoh nyata bahwa dengan mengedepankan toleransi, kesetaraan dan kerjasama antar umat beragama bisa diwujudkan. Sehingga para pemeluk agama bisa hidup dengan damai.

“Keharmonisan hidup para pemeluk agama di Bali juga tercermin dari keberadaan Pusat Peribadatan Puja Mandala. Di kawasan ini terdapat lima tempat ibadah yang aktif menjalankan kegiatan peribadatan, sebagai simbol penegasan toleransi dan kerukunan umat beragama di Bali,” ujar Bamsoet saat mengunjungi Puja Mandala, bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali yang dipimpinan oleh Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesaia, Ida Pangelisir Agung Putra Sukahet, Rabu (23/12).

Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, Indeks Kerukunan Beragama (IKB) di Bali juga selalu berada di atas IKB Nasional. Misalnya di tahun 2018 ketika IKB nasional berada di angka 70,90, IKB di Bali mencapai 75,4. Sedangkan di tahun 2019, ketika IKB nasional mencapai angka 73,83, IKB Bali mencapai 80,1.

“Kerukunan hidup beragama dalam masyarakat yang heterogen seperti di Indonesia pada umumnya, maupun Bali pada khususnya, merupakan keniscayaan yang tidak bisa ditawar. Kerukunan hidup beragama ini tidak hadir dengan sendirinya sebagai sesuatu yang given, tetapi harus dibangun dan diwujudkan melalui kesadaran dan komitmen bersama seluruh elemen bangsa,” papar Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menekankan, dalam membangun kerukunan umat beragama setidaknya harus dilakukan dalam dua dimensi. Pertama, secara internal, di mana masing-masing tokoh agama mendorong kesadaran kolektif umat beragama mengenai pentingnya membangun kebersamaan.

“Kedua, secara horizontal dalam perspektif sosiologi agama, dimana hubungan sosial antar umat beragama dibangun dan dikembangkan,” tandas Bamsoet.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia ini menambahkan, untuk membangun kerukunan umat beragama, salah satu aspek penting lainnya yang tidak boleh dilupakan adalah mewujudkan moderasi dalam kehidupan beragama. Diwujudkan melalui sikap toleran, saling menghormati dan menerima keberagaman dalam kehidupan keagamaan sebagai fitrah kebangsaan.

“Serta mengedepankan dialog dalam penyelesaian setiap persoalan, dan membangun komitmen kebangsaan dengan menjadikan Pancasila dan Konstitusi sebagai rujukan dalam pranata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pungkas Bamsoet.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

10 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

12 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

12 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

12 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

12 hours ago

Optimalisasi Peran Tim Pendamping Keluarga Cegah Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Peran keluarga perlu dioptimalkan dan menjadi entitas utama dalam pencegahan stunting. Untuk…

12 hours ago