Categories: Nasional

Gagal Terbang karena Antrean Rapid Test Antigen

KalbarOnline.com − Ridwan Doklas Simamora tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Kemarin siang (22/12) seharusnya dia bisa melihat jenazah orang tuanya di Medan. Sayang, niatnya gagal. Dia dan keluarganya tidak bisa terbang karena belum memiliki surat negatif rapid test antigen.

Kabar duka itu diterima Ridwan Senin malam. Dia dan keluarganya langsung booking tiket pesawat. Penerbangan pagi dipilih.

Harapannya, bisa segera sampai rumah. Saat itu, dia sempat menghubungi pihak maskapai untuk menanyakan syarat sebelum terbang. ”Maskapai bilangnya tidak pakai rapid antigen,” ucapnya.

Namun, saat tiba di Bandara Juanda, ternyata rapid test antigen itu wajib. Dia yang datang pukul 04.00 WIB langsung mengantre. Akhirnya, sekitar pukul 09.00 WIB hasilnya didapat. Namun, pesawat yang akan dia tumpangi sudah lepas landas.

Hal yang sama dialami Sumiati. Sejak pukul 04.00 dia berada di Bandara Juanda. Dia tak menyangka surat rapid antibodinya tak berlaku lagi. Meskipun belum 14 hari. Melihat tersebut, Sumiati langsung mengantre tes rapid test antigen di bandara. ”Saya bingung, ini peraturan gimana?” tanyanya kepada petugas kemarin pagi.

Baca juga: Aturan Baru Rapid Antigen Bikin Penumpang di Bandara Juanda Bingung

Kisah Ridwan dan Sumiati hanya sebagian kecil dari penumpang yang gagal berangkat di Bandara Juanda kemarin. Pengamatan Jawa Pos, penumpang yang harus reschedule sangat banyak.

ANTREAN PANJANG: Calon penumpang pesawat di Bandara Juanda menunggu giliran rapid test di area parkir kemarin. (ANGGER BONDAN/JAWA POS)

Stakeholder Relation Manager Yuristo Ardhi mengatakan, sejak aturan wajib uji rapid antigen berlaku Senin kemarin (21/12), tempat pelayanan rapid test antigen yang difasilitasi bandara selalu ramai. Bahkan, sebelum sore kuotanya sudah habis. Kemarin (22/12) pukul 11.00 WIB, pendaftaran penumpang yang rapid test antigen sudah ditutup karena kouta habis. Padahal, pihak bandara dan klinik telah menambah kuota. Dari yang biasanya sehari melayani 600−700 penumpang, jumlahnya kemarin ditambah hingga 900 alat tes rapid antigen. Karena animo yang tinggi, jumlah tersebut tidak bisa mencukupi. Apalagi, banyak penumpang yang belum tahu persyaratan baru itu. Masih banyak yang mengira cukup dengan rapid test antibodi.

Baca juga: November 2020, Trafik Penumpang Angkasa Pura I Tumbuh 29,1 Persen

Yuris menuturkan, pengambilan formulir dilakukan pada dini hari, pukul 03.00. Namun, pengambilan sampel dilakukan pada pukul 04.00. Karena itu, petugas yang sif malam terpaksa lembur hingga siang. ”Evaluasi terus kita lakukan. Salah satunya dengan menambah personel di lapangan,” ucapnya. Agar tidak terjadi kerumunan, pengambilan sampel dilakukan di lima titik. Untuk mengurangi antrean, Yuris mengimbau penumpang menjalani rapid test antigen di klinik sekitar Bandara Juanda.

Anggota Komisi V DPR Sigit Sosiantomo menyebutkan, antrean masih terjadi sejak diberlakukannya aturan baru tersebut pada 18 Desember. Sementara itu, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 23−24 Desember. ”Ini harus dipersiapkan dan diantisipasi. Jangan sampai malah makin membeludak dan melanggar protokol kesehatan,” terang Sigit kemarin.

Apalagi, antrean sudah terjadi selama beberapa hari. Keluhan juga kerap disampaikan penumpang yang harus menunggu lama dan jarak yang sulit diatur antara satu penumpang dan lainnya. Waktu lima hari terakhir, lanjut Sigit, semestinya sudah cukup bagi Angkasa Pura untuk memperbaiki alur pendaftaran dan pelayanan rapid test antigen penumpang pesawat.

Sigit mengutip catatan Kementerian Perhubungan, diperkirakan total penumpang pesawat mencapai 2,59 juta orang. Lebih banyak jika dibandingkan dengan moda transportasi lain seperti kereta api 1,67 juta orang dan bus yang hanya 299 ribu orang. ”Karena sudah berlangsung beberapa hari, seharusnya bisa diantisipasi, bukannya masih saja antre,” jelasnya.

Pemerintah menyampaikan akan mengontrol dan mengawasi ketat masyarakat yang masih melakukan mobilitas selama libur panjang akhir tahun.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Peringatan Hardiknas 2024, Pj Bupati Romi: Mengenang Perjalanan Merdeka Belajar

KalbarOnline, Kayong Utara - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)…

4 hours ago

Tim Jatanras Polresta Pontianak Tangkap Komplotan Pencuri Kabel, Satu Orang Masih Buron

KalbarOnline, Pontianak - Tim Jatanras Sat Reskrim Polresta Pontianak berhasil menangkap komplotan pencurian kabel listrik…

4 hours ago

Warga MHS Ketapang Dihebohkan ODGJ Gorok Leher Sendiri Hingga Tewas

KalbarOnline, Ketapang - Warga Desa Sungai Jawi, Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS) dibuat heboh dengan…

4 hours ago

Kadiskop UKM Kalbar Turun Langsung Monitoring Tumbuh Kembang Anak Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Kalbar, Junaidi bersama Anggota Korps Pegawai Republik…

4 hours ago

Pimpin Upacara Hardiknas, Harisson Serukan Keberlanjutan Program Merdeka Belajar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan…

4 hours ago

Lutfi Al Mutahar Optimis Jadi Calon yang Diusung PAN di Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Lutfi Al Mutahar meyakini kalau dirinyalah yang akan diusung oleh Partai Amanat…

18 hours ago