Categories: Internasional

Tensi Tinggi Hubungan Iran-AS Usai Jenderal Senior Tewas

KalbarOnline.com – Awal tahun 2020 dibuka dengan insiden tragis yang terjadi antara dua negara yang bertikai yakni Iran dan Amerika Serikat. Pada 3 Januari 2020, Kepala Pasukan Elit Quds Iran, Mayjen Qasem Soleimani tewas dalam serangan udara sekutu Amerika Serikat. Selain itu, komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas. Mereka diserang di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

“Amerika dan Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Abu Mahdi al-Muhandis dan Qasem Soleimani,” kata Juru bicara kelompok Mobilisasi Pasukan Populer (PMF) Irak, Ahmed al-Assadi, seperti dilansir dari Japan Times saat itu.

Presiden AS Donald Trump menyalahkan Iran atas serangan AS ke Irak. Pasalnya serangan AS ke pangkalan milisi Hizbullah di Irak, terjadi karena pasukan itu didukung penuh oleh Iran.

Siapa Soleimani?

Selama ini Soleimani mendapat dukungan dari Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran. Kiprah Soleimani selama ini dikenal mempersenjatai dan melatih milisi Syiah Irak yang menewaskan ratusan tentara AS selama perang melawan Amerika di Irak. Dan Jenderal Soleimani mengawasi Teheran untuk membantu Presiden Bashar al-Assad yang menang dalam perang saudara Syria.

Jenderal Soleimani terkenal dalam perang delapan tahun berdarah antara Teheran dengan Irak. Pada akhir 1990-an, ia dipilih untuk memimpin pasukan Quds, sebuah unit Korps Pengawal Revolusi Islam yang misinya adalah untuk mendukung gerakan revolusioner di Timur Tengah.

Jenderal Soleimani tewas dalam serangan udara sekutu Amerika Serikat. Dia terbunuh bersama sejumlah rombongan dalam serangan yang dilakukan oleh sekutu Amerika Serikat saat menuju Bandara Internasional Baghdad.

Jenderal Qaem Soleimani yang tewas akibat serangan drone AS (Khalid Mohammed/AP-Office of the Iranian Supreme Leader via AP)

Selama hidupnya, Jenderal Soleimani mengawasi Teheran untuk membantu Presiden Bashar al-Assad yang menang dalam perang saudara Syria. Jenderal Soleimani terkenal dalam perang delapan tahun berdarah antara Teheran dengan Irak. Sebagai pemimpin pasukan elite, semasa hidupnya almarhum yang berusia 62 tahun itu memikul tanggung jawab atas operasi rahasia Iran di luar negeri. Dengan diam-diam dia memperluas jangkauan militer Iran jauh ke dalam konflik asing seperti di Suriah dan Irak.

Soleimani memiliki pengaruh diplomatik yang lebih kuat daripada Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. Karier Soleimani dimulai setelah revolusi Iran pada 1979. Dia adalah seorang pemuda dari keluarga miskin di tenggara pegunungan Iran. Saat di usia 20-an, dia sudah terlibat dalam misi di belakang garis musuh.

Pada akhir 1990-an, Soleimani diberi kendali atas Pasukan Quds, sayap Pengawal Revolusi yang dikhususkan untuk urusan eksternal. Kelompok ini memiliki sejarah panjang, setelah membantu mendirikan Hizbullah di Lebanon pada awal 1980-an. Di bawah pengawasan Soleimani mereka memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut. Almarhum dikenal menjalankan misinya untuk mendukung gerakan revolusioner di Timur Tengah.

Reaksi Donald Trump

Sesaat setelah kematian sang jenderal senior Iran saat itu, Presiden Amerika Serikat Donald Tump angkat bicara. Dia sempat berkicau dengan pernyataan pertamanya menanggapi pembunuhan pasukan Amerika atas Jenderal Iran.

“Iran tidak pernah memenangkan perang, tetapi tidak pernah kehilangan negosiasi!” kata Trump.

Dilansir dari CNBC, atas perintah Trump, pasukan AS melancarkan serangan udara yang menewaskan pemimpin militer Iran Qasem Soleimani. Iran berjanji untuk membalas. Cuitan itu dilanjutkan Trump dengan beberapa kicauan lanjutan.

“Jenderal Qasem Soleimani telah membunuh atau melukai ribuan orang Amerika dalam waktu yang lama, dan berencana untuk membunuh lebih banyak lagi, tetapi tertangkap! Dia secara langsung dan tidak langsung bertanggung jawab atas kematian jutaan orang, termasuk jumlah besar baru-baru ini,” tegas Trump. Trump juga mengunggah bendera Amerika Serikat di Twitter. Pada cuitannya di Twitter, hanya ada satu foto Star-Spangled Banner (bendera AS) tanpa keterangan apa pun.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Air Terjun Riam Macan: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat yang Sarat Makna Religi

KalbarOnline, Bengkayang - Kalimantan Barat tidak hanya kaya akan keanekaragaman budaya dan suku, tetapi juga…

2 hours ago

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

13 hours ago

Staf Ahli Bupati Ketapang Bacakan Pembukaan UUD 45 pada Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024

KalbarOnline, Ketapang - Menggunakan pakaian adat nusantara, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik…

13 hours ago

Wakili Bupati Ketapang, Dharma Buka Penilaian dan Lomba Kelurahan se-Kalbar di Desa Istana

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dharma…

13 hours ago

Atlet PPLP Kalbar Katyea E Safitri Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Opening Ceremony ASG 2024

KalbarOnline, Vietnam - Berkekuatan 50 personel, kontingen Indonesia beratribut kemeja batik biru yang dikombinasikan dengan…

14 hours ago

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

18 hours ago