Donald Trump, Lolos Pemakzulan, Kena Covid-19, Kalah di Pilpres AS

KalbarOnline.com – Salah satu sosok yang menjadi sorotan dunia sepanjang 2020 adalah Donald Trump. Bisa dibilang Trump mendapatkan kesenangan di awal tahun, namun akhirnya kisah sedih jelang akhir tahun. Seperti diketahui, Trump kalah dalam Pilpres AS yang digelar pada 3 November 2020. Trump dikalahkan Joe Biden dari Partai Demokrat.

Pada awal 2020, Trump bisa merayakan kemenangan karena terbebas dari dakwaan pemakzulan dalam sidang Senat AS. Sebelumnya, pada akhir 2019, DPR AS resmi memakzulkan Trump. Lolos dari pemakzulan, Trump maju dalam Pilpres 2020. Putusan dibacakan Senat AS dalam sidang pemakzulan di Senat pada Rabu (5/2/2020) waktu AS. Trump dibebaskan dari seluruh dakwaan pemakzulan. Bisa dibilang Trump diselamatkan oleh sesama Republikan yang bersatu melindunginya.

Trump menjadi presiden ketiga dalam sejarah Amerika Serikat yang selamat dalam persidangan pemakzulan di Senat. Sebelumnya, Andrew Johnson (1868) menjadi presiden pertama AS yang menghadapi proses pemakzulan. Namun, dalam sidang Senat, Johnson lolos dan dinyatakan tidak bersalah.

Kemudian, presiden kedua AS yang menghadapi pemakzulan adalah Bill Clinton (1998). Dia menghadapi pemakzulan dengan sejumlah tuduhan yakni skandal keuangan, pelecehan seksual, dan perselingkuhan. Clinton juga lolos dalam sidang Senat AS.

Remehkan Covid-19

Saat pandemi Covid-19 melanda dunia, Trump juga terbilang kontroversial. Padahal, AS merupakan negara yang paling parah terpapar virus Korona. Trump dinilai meremehkan Covid-19 dengan cuitan-cuitan kontroversialnya.

Trump menilai penyebaran virus Korona jenis baru sama seperti flu biasa. Dalam kicauannya, Trump menyebut bahwa flu biasa pun bisa menimbulkan kasus kematian. Dan, buktinya dunia khususnya AS masih bisa mengendalikan kasus flu biasa setiap tahun.

Donald Trump melepas masker menandakan dia memang meremehkan Covid-19 (MANDEL NGAN / AFP)

Pada Senin (9/3/2020), Trump menilai bahwa virus Korona telah dibesar-besarkan. “Jadi tahun lalu 37 ribu orang Amerika meninggal karena flu biasa,” tulis Trump dalam kicauannya. “Rata-rata antara 27 ribu dan 70 ribu kasus per tahun. Tidak ada yang ditutup, kehidupan dan ekonomi terus berjalan. Saat ini ada 546 kasus yang dikonfirmasi dari Coronavirus, dengan 22 kasus kematian. Pikirkan itu!” tukas Trump.

Baca Juga :  Pipres AS: Trump Pakai Lagi Taktik 2016 di Debat Terakhir Hadapi Biden

Bahkan, Trump sempat enggan untuk memakai masker. Saat melakukan perjalanan kampanye untuk Pilpres, Trump sering tidak mengenakan masker. Trump juga menyebut virus Korona sebagai “Kung Flu” merujuk awal mula dari Tiongkok.

Umumkan Positif Covid-19

Trump pada akhirnya merasakan bagaimana seseorang yang terinfeksi virus Korona jenis baru. Dia menyatakan dirinya positif Covid-19 lewat cuitannya pada 2 Oktober 2020.

“Malam ini ibu negara dan saya dinyatakan positif Covid-19. Kami segera memulai karantina dan pemulihan. Kami akan melewati ini bersama,” cuitnya singkat.

Trump dan Melania menjalani tes setelah Hope Hicks dinyatakan positif. Hicks adalah penasihat Trump dan dia ikut dalam penggalangan dana di New Jersey maupun dalam debat capres lalu. Dia bukan satu-satunya orang di Gedung Putih yang positif Covid-19. Katie Miller yang merupakan juru bicara Pence juga baru sembuh dari penyakit tersebut. Miller menikah dengan penasihat Trump, Stephen Miller. Pada Mei 2020, salah seorang pelayan pribadi Trump juga positif Covid-19.

Seminggu menjalani perawatan, Trump dinyatakan negatif. Dia mencuit berhasil mengalahkan virus Tiongkok yang gila dan mengerikan. Dia kemudian melanjutkan kampanye jelang Pilpres AS.

Kalah dari Joe Biden

Nasib kurang menguntungkan kembali melanda Trump. Dalam Pilpres AS yang digelar pada 3 November 2020 saat pandemi masih berlangsung, Trump kalah dari pesaingnya, Joe Biden. Setelah penghitungan suara lima hari kemudian, Biden dinyatakan menang. Biden terpilih sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat, mengalahkan petahana, Donald Trump. Biden mendapatkan 290 suara elektotal, sementara Trump hanya 214 suara.

Baca Juga :  Ancaman AS Bukan Gertak Sambal, Embargo Akses Dana ke Junta Militer

Suara elektoral yang dikantongi Biden melebihi syarat untuk menang. Yakni, 270 electoral votes. Kemenangan Biden dramatis di tengah ancaman gugatan Trump hingga perhitungan ulang di sejumlah negara bagian, salah satunya Georgia. Ya, Trump memang tak bersedia menerima kekalahan dan menyebut dirinya dicurangi. Dia dan tim hukumnya mengajukan gugatan di sejumlah negara bagian.

Donald Trump, Lolos Pemakzulan, Kena Covid-19, Kalah di Pilpres AS 2
Joe Biden dan Kamala Harris saat memberikan pidato kemenangan (CAROLYN KASTER/AP PHOHO)

Pada usia 77 tahun, Biden menjadi orang tertua yang pernah terpilih sebagai presiden. Bahkan, saat pelantikam nanti, Biden akan berusia 78 tahun. Dia juga mantan wakil presiden pertama yang memenangkan Gedung Putih sejak George H.W. Bush pada 1988.

Biden adalah sosok penganut Katolik Roma kedua dalam sejarah AS yang terpilih sebagai presiden. Dan dengan kemenangannya, pasangannya, Senator California Kamala Harris, akan menjadi wakil presiden perempuan pertama.

Biden mengikuti jejak Bill Clinton yang berhasil mengalahkan petahana. Terakhir kali petahana kalah dalam pencalonan periode kedua terjadi pada Pilpres 1992. Kala itu, George Herbert Walker Bush kalah dari Clinton. George H.W. Bush hanya satu periode menjadi presiden AS yakni 1989-1993. Setelah itu, petahana selalu mampu menang pada pencalonan periode kedua. Mulai dari Clinton (1993-2001), George Walker Bush (2001-2009), dan Barack Obama (2009-2017).

Kini, Trump yang menang di Pilpres 2016 kalah dari Biden. Itu artinya, petahana kembali kalah untuk pertama kali sejak George H.W. Bush dan Trump menjadi presiden hanya satu periode seperti halnya George H.W. Bush.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment