Satgas Minta Kaum Ibu Tak Lelah Gaungkan Disiplin Protokol Kesehatan

KalbarOnline.com – Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo meminta kaum ibu untuk mengambil peran penting dalam penerapan protokol kesehatan. Menurutnya, untuk melawan virus korona atau Covid-19 tidak terlepas dari peran aktif kaum hawa.

“Perjuangan Indonesia dalam mengambil setiap derap pembangunan di Indonesia, di tahun ini kita tengah berjuang melawan musuh kita bersama Covid-19, tentunya hal ini tidak lepas dari peran seorang ibu dan perempuan,” kata Doni dalam sambutan acara ‘Peran Penting Ibu Dalam Pelaksanaan Protokol Kesehatan di Lingkup Rumah Tangga’ yang ditayangkan BNPB, Senin (21/12).

Kepala BNPB ini juga menuturkan, perempuan memiliki peran yang sangat penting untuk bisa membantu melawan Covid-19. Dia menyebut, tidak sedikit dari perempuan yang menjadi dokter, perawat, duduk di pemerintahan maupun sukarelawan bahkan tetap bisa mengurus rumah tangga.

Baca Juga :  Harisson Sebut Pentingnya Integritas dan Profesionalitas ASN

“Lebih hebatnya masih mengurus kebutuhan rumah tangga secara keseluruhannya,” beber Doni.

Doni tak memungkiri, peran seorang ibu dan perempuan dibutuhkan untuk menjadi garda terdepan memutus rantai penularan Covid-19. Karena itu, pihaknya selalu menggaungkan ingat pesan ibu untuk bisa mematuhi protokol kesehatan.

Penerapan protokol kesehatan itu dengan disiplin 3M yakni memakasi masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Doni menyebut, dengan Ingat pesan ibu, harapannya pesan itu benar-benar melekat untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Juga :  Patuhi Protokol 3M, Demi Ringankan Beban Dokter di Saat Pandemi

“Bisa selalu mengingat nasihat ibunya untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan dengan gunakan masker, menjaga jarak dan dilarang berkerumum, mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir,” ujar Doni.

Oleh karena itu, Doni mengharapkan seorang ibu bisa selalu mengingatkan kepada keluarganya untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga hal ini bisa dilakukan oleh setiap perempuan maupun ibu di Indonesia.

“Kalau seandainya perempuan mampu menangkap pesan ini dengan baik dan menyampaikan pesan dengan bahasa sederhana kepada keluarganya, maka satu keluarga akan terlindungi. Kalau semua perempuan ikut membantu maka akan lebih banyak lagi keluarga-keluarga yang terselamatkan,” tandas Doni.

Comment