Arumi: UMKM Menjadi Tulang Punggung Penggerak Roda Perekonomian Jatim

KalbarOnline.com–Pandemi yang belum berakhir mendorong segelintir orang untuk mengembangkan bisnis. Salah satu caranya dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Untuk meningkatkan pemasukan, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin mendorong digitalisasi UMKM Jawa Timur.

Dia merasa bahwa tulang punggung penggerak roda perekonomian di Jawa Timur adalah UMKM. Data miliknya menunjukkan, UMKM memberikan kontribusi mencapai 54 persen kepada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim.

”Melihat hal ini, Dekranasda memfasilitasi dan membantu para pelaku usaha untuk bisa bertahan pada era new normal dengan memberikan pelatihan dalam menjalankan bisnis,” papar Arumi dalam acara penyerahan Penghargaan Juragan Jempolan dari Grab pada Jumat (18/12).

Sehingga, lanjut Arumi, pihaknya akan mendorong UMKM untuk melakukan digitalisasi. Selain itu, Arumi berharap pihaknya mampu mendorong UMKM untuk mengembangkan diri pada era yang serba modern ini.

Baca Juga :  Jadi Calon Tunggal Kapolri, Komjen Listyo Pilih Tak Banyak Bicara

”Pelaku UMKM perlu mengembangkan diri dengan teknologi digital. Sehingga akan lebih mudah menjalankan usaha. Mulai dari pembelian bahan baku, perluasan pasar hingga ke luar kota hingga pengiriman barang ke tangan pembeli,” tutur Arumi.

Untuk itu, Dekranasda bersama Grab, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur menghadirkan Festival Usaha Juragan. Festival itu bertujuan untuk mendukung digitalisasi usaha lokal melalui pelatihan dan kesempatan promosi.

Festival tersebut terbagi dalam tiga rangkaian acara. Yakni webinar dengan tema Strategi Mengembangkan Bisnis, Bazaar Usaha Juragan dan Penghargaan Juragan Jempolan. Acara yang berlangsung dari 27 November hingga 18 Desember 2020 itu diikuti lebih dari 1.000 UMKM dan social seller dari berbagai kota di Jawa Timur. Dari seluruh peserta, tiga pelaku dengan pencapaian terbaik mendapatkan reward bertajuk Juragan Jempolan.

Halim Wijaya, Director of East Indonesia, Grab Indonesia menjelaskan, hal tersebut sebagai wujud inovasi Grab. Selama pandemi, pihaknya menghadirkan berbagai layanan dan inisiatif baru untuk membantu masyarakat dan UMKM beradaptasi dengan tatanan hidup baru pada masa pandemi.

Baca Juga :  Mendes PDTT: Anggaran Dana Desa PPKM Mikro Terpakai Rp 392,3 Miliar

Dia menyebut, Riset Center for Strategics and International Studies menunjukkan kontribusi ekonomi Grab di Jawa Timur mencapai Rp 8,9 triliun. Hal tersebut menjadi bukti bahwa digitalisasi mampu meningkatkan pendapatan pelaku usaha hingga 125 persen. Artinya, bagaimana digitalisasi membawa dampak besar bagi ekonomi.

”Selama masa pandemi, Grab telah mendigitalisasi lebih dari 500.000 UMKM di Indonesia termasuk Jawa Timur, juga memastikan 7.000 pasar tradisional dapat dijangkau pelanggan dalam aplikasi Grab,” terang Halim Wijaya.

Comment