Categories: Internasional

Ahli Singapura Sebut Reaksi Parah Jika Pasien Alergi Divaksin Covid-19

KalbarOnline.com – Para ahli mengingatkan agar seseorang yang punya riwayat alergi obat agar tidak mendapatkan vaksin Covid-19. Hal itu mengingat 4 kasus Bells Palsy yang terjadi pada 4 subjek uji penelitian vaksin Covid-19 sebelumnya.

“Ada beberapa kelompok orang yang harus menunda untuk menerima vaksin Covid-19, termasuk mereka yang memiliki riwayat reaksi alergi parah,” kata panel ahli Singapura pada Kamis (17/12).

Jika orang yang punya riwayat alergi tetap divaksin, maka reaksinya bisa parah. “Bisa mengalami pembengkakan di sekitar mulut, mata atau wajah, mengalami kesulitan bernapas atau mengalami penurunan tekanan darah yang serius,” kata Direktur Unit Isolasi Tingkat Tinggi di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular Associate Professor Lim Poh Lian seperti dilansir dari Straits Times, Kamis (17/12).

Baca juga: Pilih yang Manjur, Singapura Setujui Dua Vaksin Covid-19 dari AS

Mereka yang termasuk dalam kelompok tertentu seperti ibu hamil, orang yang mengalami gangguan kekebalan, dan mereka yang berusia di bawah 16 tahun juga harus menunda menerima suntikan. Sebab uji klinis skala besar tidak melibatkan sukarelawan kelompok itu. Artinya, belum ada cukup data untuk mengevaluasi keamanan vaksin Covid-19 pada kelompok orang ini.

“Jadi setiap orang yang memenuhi syarat harus mendapatkan vaksin tersebut karena kami ingin melindungi orang-orang yang tidak bisa mendapatkan (vaksin),” kata Prof Lim.

Baca juga: Gunakan Vaksin Covid-19 yang Manjur, Singapura Longgarkan Pembatasan

Mereka yang berisiko terbesar akan diberi prioritas pertama, termasuk petugas kesehatan dan personel garis depan, serta orang tua dan orang yang rentan. Bahkan orang-orang dengan penyakit lain, seperti masalah jantung, harus mendapatkannya karena uji klinis vaksin telah mengevaluasi keamanan di antara kelompok ini.

Ahli penyakit menular lainnya, Profesor Ooi Eng Eong, dari Sekolah Kedokteran Duke-NUS mengatakan uji klinis dirancang untuk memperhitungkan mereka yang berisiko terkena Covid-19 parah, termasuk mereka yang memiliki masalah jantung, kanker, tekanan darah tinggi dan diabetes. Isu ini penting dibahas mengingat Singapura telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech. Akan tetapi otoritas Ilmu Kesehatan Singapura telah menyarankan bahwa mereka yang memiliki riwayat anafilaksis, atau reaksi alergi parah yang muncul dengan cepat, sebaiknya tidak menerima vaksin.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

6 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

9 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

10 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

11 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

11 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

11 hours ago