FDA Ungkap 7 Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Manjur Temuan Pasutri

KalbarOnline.com – Sejumlah negara sudah mulai menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech temuan pasangan suami istri peneliti Prof Ugur Sahin dan istrinya dr. Özlem Türeci. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyetujui keputusan Komite Penasihat Vaksinasi badan tersebut untuk membuka jalan bagi vaksin Pfizer-BioNTech didistribusikan di AS. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menjelaskan tentang efek samping vaksin tersebut.

Dilansir dari Science Times, Selasa (15/12), lebih banyak efek samping terlihat dari orang di bawah usia 55 tahun dibandingkan dengan relawan yang lebih tua, seperti yang dilaporkan oleh Business Insider. Efek samping ini biasanya timbul dalam beberapa hari setelah pemberian dosis dan berlanjut rata-rata hanya untuk satu atau dua hari.

Informasi tentang efek samping yang diderita relawan juga disampaikan oleh Pfizer dan FDA. Secara umum terdapat efek samping untuk individu berusia 18 hingga 55 tahun. Setelah mendapat dosis kedua, sebanyak 4,6 persen mengalami kelelahan ekstrem, dan 3,2 persen mengalami sakit kepala parah.

Baca Juga :  Gara-Gara Komentar SARA, Wakil Menteri Pertahanan AS Batal Dilantik

Baca juga: Penemu Vaksin Covid-19 yang Manjur Sebut Pandemi Segera Berakhir

Demam juga normal pada kelompok usia tersebut selama suntikan kedua, sekitar 15,8 persen relawan mengalami demam setidaknya 100,4 derajat Fahrenheit. Lalu 2,8 persen kelelahan ekstrem terjadi pada sukarelawan yang berusia lebih dari 55 tahun, sedangkan 0,5 persen mengalami sakit kepala parah selama dosis kedua, dan 10,9 persen mengalami demam.

Untuk melihat apakah ada masalah keamanan yang tidak terduga, para peneliti di FDA dan di Pfizer dan BioNTech sekarang memilah-milah hasilnya. Yang menggembirakan, mereka mengatakan bahwa mereka tidak melihat sesuatu efek samping kekhawatiran dalam dokumen yang diterbitkan.

Baca juga: Bertambah Lagi, Vaksin Covid-19 Buatan Tiongkok Tunjukkan Kemanjuran

Sementara regulator FDA melihat ketidakseimbangan numerik dalam kasus efek samping Bell’s palsy, kelainan yang sesaat melemahkan otot wajah.
Ada empat kasus Bell’s palsy pada lebih dari 20.000 orang yang menerima vaksin Pfizer. Namun, FDA memastikan bahwa kasus itu tak bisa dijadikan kesimpulan bagi populasi umum.

Baca Juga :  Vaksinasi Gelombang Kedua: Pedagang, Guru, dan Lansia

Tetap Aman

Terlepas dari efek samping yang muncul, FDA mengatakan bukti menunjukkan bahwa rangkaian vaksin mRNA dari Pfizer bekerja dengan baik pada ribuan orang yang mempelajarinya di enam negara dari berbagai usia, etnis, dan jenis kelamin.

Sebuah grafik mengungkapkan dengan tepat seberapa baik vaksinasi dua suntikan itu efektif dan manjur untuk menghindari infeksi dengan membandingkan orang yang menerima vaksin Pfizer dengan orang-orang dalam kelompok kontrol. Sehingga vaksin itu diklaim manjur hingga 95 persen.

Efek samping yang biasa terjadi meliputi:
Demam (14 persen)
Nyeri sendi (24 persen)
Meriang (32 persen)
Nyeri otot (38 persen)
Sakit kepala (55 persen)
Kelelahan (63 persen)
Nyeri di tempat vaksinasi (84 persen)

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment