Categories: Nasional

Keluarga Anggota FPI yang Tewas Bantah Korban Bawa Sajam dan Senpi

KalbarOnline.com – Keluarga korban enam anggota Front Pembela Islam (FPI) yang tewas melakukan audiensi dengan Komisi III DPR. Dalam audiensi tersebut mereka membeberkan mengenai tuduhan kepemilikan senjata api (senjata api).

Kakak Muhammad Suci Khadafi (salah satu korban tewas), Anandra, menegaskan sang adik tidak mungkin membawa senjata tajam. Apalagi disebut-sebut anggota FPI yang tertembak tersebut memiliki senpi.

’’Kami ingin meluruskan bahwa anak-anak kami tidak pernah membawa senjata satupun baik itu pistol atau parang seperti diinformasikan di media,’’ ujar Anandra di ruang rapat Komisi III DPR, Kamis (10/12).

Anandra menegaskan, sang adik ikut Rizieq Shihab bukan untuk berperang ataupun mencari musuh sehingga membawa senjata tajam. Sang adik hanya mengawal pendiri FPI Rizieq Shihah untuk melakukan pengajian keluarga. ’’Buat apa, karena itu niatnya baik bukan untuk perang. Niatnya baik,’’ tegasnya.

Oleh sebab itu Anandra mengeluhkan kabar yang beredar di masyarakat tersebut. Karena, baginya, tidak mungkin sang adik membawa senjata tajam ataupun senpi. ’’Kami mohon, anak kami sudah dibunuh, sudah dibantai, masih saja difitnah,’’ serunya.

Sementara di tempat yang sama, kakak Moh Reza (salah satu korban tewas), Septi, juga membantah sang adik membawa senjata tajam saat terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di tol KM 50 Jakarta-Cikampek.

Sang adik yang berprofesi sebagai Linmas atau Hansip juga pada saat berjaga keamanan tidak pernah membawa pentungan. Sehingga dirinya mempertanyakan pihak kepolisian yang menyebut ada senjata tajam dan senpi yang diamankan. ’’Adik saya nggak pernah bawa senjata. Adik saya di rumah sebagai Hansip nnggak pernah bawa pentungan apalagi senjata tajam,’’ tegas Septi.

Seperti diketahui, sebelumnya, Polri menyatakan, bawah diserang oleh sekelompok orang di Tol Jakarta-Cikampek tepatnya di KM 50 pada Senin (7/12) sekitar pukul 00.30 WIB dini hari. Penyerangan itu diduga dilakukan oleh pendukung Imam Besar FPI Rizieq Shihab.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyampaikan, diduga penyerangan terhadap anggota Polri itu dilakukan oleh laskar khusus. Penyerangan ini dilakukan saat anggota Polri mengikuti sekelompok orang yang hendak mengawal kedatangan Rizieq Shihab ke Polda Metro Jaya.

Fadil menyampaikan, lantaran mengancam keselamatan jiwa anggota Polri, kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur. Hal ini mengakibatkan meninggalnya enam orang yang diduga pengikut Rizieq Shihab. Sementara itu, lanjut Fadil, sebanyak empat penyerang lainnya berhasil melarikan diri. Kini polisi masih mengejar empat orang pelaku penyerangan. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

2 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

6 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

7 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

7 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

7 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

7 hours ago