Vaksin Covid-19 Tiba, MPR: Protokol Kesehatan 3M Jangan Kendur

KalbarOnline.com – Vaksin Covid-19 sudah tiba di Indonesia. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, pemahaman masyarakat terhadap proses vaksinasi harus terus ditingkatkan, agar pengendalian Covid-19 di tanah air bisa terlaksana dengan baik.

“Kita bersyukur vaksin telah tiba, namun yang terpenting saat ini adalah kesiapan kita dalam mengaplikasikan vaksin tersebut,” ujar Lestari.

Lestari mengomentari tibanya 1.2 juta dosis vaksin dari Tiongkok di Jakarta pada Minggu (6/12). Pada tahap pertama vaksin itu rencananya diberikan kepada para tenaga medis. Menurut Lestari, pengaplikasian vaksin merupakan tahapan pengendalian Covid-19 yang sangat menentukan, selain konsistensi dan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.

  • Baca Juga: BPOM Ungkap Syarat Agar Izin Darurat Vaksin Covid-19 Segera Terbit
Baca Juga :  Raja Salman Disuntik Vaksin Covid-19 Produksi Pfizer-BioNTech

Rerie, sapaan akrab Lestari, meyakini pemerintah sudah memiliki skema dan rencana pengaplikasian vaksin tersebut. Tapi yang harus dipastikan saat ini, menurut anggota DPR RI dari Fraksi NasDem tersebut, adalah rencana dan skema pengaplikasian vaksin itu bisa berjalan dengan baik.

Legislator Partai NasDem itu menegaskan, rangkaian sosialisasi terkait teknis pelaksanaan dan distribusi vaksin harus konsisten. “Agar para pelaksana di lapangan memahami apa yang harus dilakukan saat pengaplikasian vaksin Covid-19 itu,” katanya.

Di sisi lain tegas Rerie, protokol kesehatan 3M yakni wajib memakai masker, wajib menjaga jarak dan wajib mencuci tangan dengan sabun harus menjadi norma baru dalam keseharian masyarakat. Tentunya tidak boleh kendur meski vaksin sudah ada.

Baca Juga :  Kisah Heroik 2 Anggota Polres Kapuas Hulu, Kawal Surat Suara di Desa Kareho Putussibau Selatan

“Meski vaksin sudah ada, tidak berarti kita leluasa seperti masa sebelum pandemi,” ujarnya.

Lestari melanjutkan pemerintah juga harus mewaspadai dampak dari euforia datangnya vaksin, seperti kemungkinan terjadinya pemalsuan vaksin. “Pemerintah juga perlu mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak menggunakan vaksin palsu,” tuturnya.

Rerie berharap masyarakat mematuhi skema dan rencana pemerintah dalam proses vaksinasi, sehingga tahun depan pemerintah bisa berkonsentrasi penuh memulihkan perekonomian yang tersendat.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment