Intelijen Iran Kantongi Identitas Pembunuh Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh

KalbarOnline.com – Kementerian Intelijen Iran mengaku sudah mengidentifikasi individu yang terlibat dalam pembunuhan ilmuwan top Mohsen Fakhrizadeh, beberapa waktu lalu.

“Dewan Keamanan Nasional Tertinggi telah melaporkannya. Kementerian Intelijen, melalui upaya yang dilakukan, memperhatikan gerakan tertentu dan berhasil menguasai wilayah tersebut. Kementerian Intelijen telah mengidentifikasi individu-individu yang relevan dan semua aspek sedang diselidiki, dan ketika diselesaikan, tanggapan timbal balik akan direncanakan,” kata Ali Rabiei dalam sebuah wawancara dengan sebuah program TV setempat, Rabu (2/12/2020).

Namun, Ali Rabiei tidak menjelaskan lebih detail terkait hal tersebut. Pernyataan itu muncul dua hari setelah Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi mengatakan pasukan keamanan negara telah menemukan banyak petunjuk baru tentang pembunuhan Dr. Fakhrizadeh baru-baru ini.

Baca Juga :  Satgas Covid-19 Dukung Anies Perketat PSBB, Pembatasan Diawal untuk Tekan Kasus Baru

Seperti diketahui, seorang ilmuwan nuklir dan militer terkemuka, Fakhrizadeh dibunuh pada hari Jumat setelah ledakan dan tembakan senjata otomatis di dekat ibu kota Iran, Teheran.

Jenazah ilmuwan top Iran,Mohsen Fakhrizadeh.

Berbicara selama prosesi pemakaman Fakhrizadeh di Teheran utara pada Senin, Alavi mengatakan pasukan keamanan Iran memulai upaya habis-habisan sejak pembunuhan fisikawan tersebut dan berhasil menemukan banyak petunjuk dengan menyelidiki sepenuhnya semua aspek serangan teror tersebut.

Baca Juga :  Anji Akhirnya Minta Maaf Telah Buat Kegaduhan Soal Video Obat Covid-19

Menteri intelijen menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk mengumumkan rincian karena penyelidikan masih berlangsung. Ia menekankan, bagaimanapun, bahwa Iran akan diberitahu tentang kesimpulan akhir pada waktunya.

Sebelumnya, seorang pejabat senior Amerika telah mengakui bahwa rezim Israel berada di balik pembunuhan ilmuwan Iran tersebut, CNN melaporkan.

Namun pejabat itu menolak untuk memberikan rincian tentang apakah pemerintahan [Donald] Trump mengetahui tentang serangan itu sebelum dilakukan atau memberikan dukungan, menurut laporan yang dirilis Rabu. [ind]

Comment