HIPMI Dukung Vaksinasi Mandiri Bagi Masyarakat Mampu

KalbarOnline.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, pengadaan kebutuhan vaksin Covid-19 akan dibagi menjadi dua ketegori yaitu pertama vaksin gratis diberikan kepada masyarakat tidak mampu yang dibiayai oleh pemerintah, kedua vaksin mandiri bagi masyarakat yang mampu.

Karena, dengan membeli vaksin secara mandiri, turut berkontribusi membantu pemerintah. Sebab, kata Erick, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, sehingga proses vaksinasi terhadap masyarakat yang tidak mampu juga banyak.

Merespons hal itu, Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda (BPP Hipmi) Anggawira menyambut positif rencana Erik Thohir tersebut, ia bahkan mendorong masyarakat yang mampu untuk bergotong royong ikut melakukan subsidi agar vaksinasi berjalan lancar dan pandemi segera teratasi.

“Orang-orang yang mampu ya silahkan bisa membeli dan kalau perlu melakukan subsidi, kita bergotong royong lah untuk biar bisa cepat ditangani seperti itu,” kata Anggawira dalam keterangan tertulisnya pada KalbarOnline.com, Kamis (3/12).

  • Baca Juga: Jokowi: Jangan Sampai Muncul Gelombang Kedua
Baca Juga :  Berdayakan Umat di Daerah 3T, Kemenag Canangkan Kampung Zakat

Menurutnya, perkiraan harga vaksin yang relatif tidak murah, sudah selayaknya untuk memprioritaskan pemberian vaksin gratis kepada warga kurang mampu. Namun, Anggawira meminta vaksin gratis itu bisa tepat sasaran.

“Pastinya yang harus diprioritaskan yang free itu kepada temen-teman tidak mampu, tapi memang harus tepat sasaran juga,” ungkapnya.

Selain itu, Anggawira juga menyoroti distribusi vaksin agar bisa cepat sampai kepada masyarakat untuk ikut melibatkan dunia usaha dari kalangan swasta yang sudah punya jaringan sampai keplosok atau daerah-daerah terpencil.

“Sebaiknya melibatkan dunia usaha apa lagi yang memang sudah punya jaringan-jaringan sampai daerah terpencil seperti distribusi bahannya, kaya Unilever itu kan networkingnya sampai daerah plosok-plosok juga,” terangnya.

Lebih lanjut Anggawira mengatakan, perusahaan-perusahaan swasta yang sudah memiliki jaringan luas itu harus digandeng untuk dimanfaatkan jaringan distribusinya.

“Jadi jaringan distribusi-distribusi itu bisa dimanfaatkan, memanfaatkan networking yang sudah ada, kalau nanti dilelangkan lagi, ditenderkan lagi itu juga waktunya akan lama gitu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Vaksin Upaya Serius Negara Melindungi Masyarakat

Sebagaimana diketahui, Erick Thohir, berharap masyarakat mampu bisa melakukan vaksinasi mandiri. Alasannya, pemerintah sudah memiliki beban yang berat untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19.

“Karena itu kita mengetuk hati, bagaimana kita bisa bergotong royong, kita harapkan untuk yang ekonominya mampu masuk ke program vaksin mandiri,” ujar Erick, Selasa (1/12).

Erick juga menyatakan, Kementerian BUMN mendapat mandat untuk melakukan program vaksinasi mandiri bagi kelompok masyarakat menengah. Namun dalam prosesnya Erick mengaku pihaknya tidak bisa mengerjakan ini sendiri karena memiliki keterbatasan.

Dalam program ini, ditargetkan ada 75 juta kelompok masyarakat menengah yang ikut dalam program vaksinasi mandiri. Dari data yang dimiliki pemerintah, untuk mencapai target, setidaknya dalam satu bulan ada 13 juta sampai 15 juta orang menjalani vaksin mandiri. Sehingga program vaksinasi mandiri ini bisa diselesaikan dalam waktu 9 bulan.

Comment