Kampus Buka Januari 2021, Utamakan Kuliah dengan Hybrid Learning

KalbarOnline.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) mengungkapkan, pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilakukan pada awal semester genap tahun akademik 2020/2021. Termasuk perguruan tinggi. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Dikti Nizam.

“Penyelenggaraan pembelajaran pada semester genap tahun akademik 2020/2021, ya akan mulai pada pertengahan Januari yang akan datang,” ujar dia dalam telekonferensi pers terkait SE Pembelajaran Selama Masa Pandemi Covid-19, Rabu (2/12).

Kata dia, ini diputuskan setelah adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang penyelenggaraan pembelajaran di tahun ajaran semester genap. Dalam konteks ini, perguruan tinggi akan mengadopsi hybrid learning.

  • Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Akan Dimulai, Cegah Covid-19 dengan Prokes 3M
Baca Juga :  Anies Janji Teruskan Aspirasi Buruh Tolak UU Cipta Kerja

“Maka di lingkungan pendidikan tinggi juga kita menyesuaikan dan menyiapkan diri untuk membawa pada berdampingan dengan pandemi, yaitu melalui hybrid learning, campuran antara tatap muka dan pembelajaran dalam jaringan,” ungkapnya.

Meskipun begitu, dia meminta agar para pemangku kepentingan tetap mengutamakan kesehatan para mahasiswa dan tenaga didiknya. Adapun, hal ini juga bertujuan untuk mendorong warga kampus dalam beradaptasi di tengah pandemi.

“Melindungi diri masing-masing dalam menyelenggarakan program-program pembelajaran. Sekaligus kalau mahasiswa kampus itu bisa menjadi melakukan perubahan budaya untuk hidup berdampingan dengan pandemi,” jelasnya.

Baca Juga :  KPK Periksa Bupati Blora Terkait Korupsi PT Dirgantara Indonesia

Jadi, menurut dia, kampus akan menjadi tempat untuk bisa merubah perilaku masyarakat secara masif. Bahkan, para dosen serta mahasiswa bisa berperan menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing.

“Jadi kalau kita bisa berhasil membangun budaya perlindungan diri dengan baik, membawa budaya baru. Maka ini kita harapkan menular (patuh protokol kesehatan) ke masyarakat tempat adik-adik ngekos misalnya, keluarga di lingkungan kos itu dan tetangga-tetangganya. Ikut diubah perilakunya supaya aman terlindungi semuanya,” tutupnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment