Mums, Perhatikan 6 Cara Mengajarkan Anak Menulis Ini!

Sebagai orang tua, pasti Mums ingin anak bisa mempelajari kemampuan-kemampuan yang kelak ia butuhkan di kemudian hari. Hal-hal tersebut bisa Mums ajarkan kepada anak sejak dini, termasuk menulis. Mums perlu tahu bagaimana cara mengajarkan anak menulis.

Dengan mengajarkan anak menulis sejak dini, nantinya ia akan lebih mudah beradaptasi ketika sudah memasuki usia sekolah. Yuk, cari tahu cara mengajarkan anak menulis!

Baca juga: Mums, Begini Cara Mengatasi Persaingan antara Kakak dan Adik

Kapan Anak Belajar Menulis?

Mums mungkin berpikir bahwa anak-anak belum bisa belajar menulis sampai mereka memasuki usia 4-5 tahun. Namun, penelitian pada 2017 menunjukkan bahwa anak-anak bisa mulai belajar menulis sejak berusia tiga tahun.

Baca juga: Agar Tumbuh Kembang Baik, Mums Harus Membiasakan Balita Tidur Sendiri

6 Cara Mengajarkan Anak Menulis

Mums tidak perlu khawatir mencari-cari guru atau kelas menulis untuk si Kecil. Mums bisa memulainya dengan mengajari si Kecil. Pertama-tama, Mums perlu memperlihatkan kemampuan menulis Mums kepada si Kecil.

Mums juga perlu memerhatikan bagaimana reaksi terkecil terhadap bacaan dan tulisan. Hal ini akan lebih memudahkan Mums untuk memahami ketertarikan si Kecil. Namun tentu saja, Mums perlu memahami bahwa anak-anak bisa mengalami perubahan ketika ia sudah memasuki usia sekolah, ketimbang ketika mereka masih berusia tiga tahun.

Baca Juga :  Pisang Ternyata Bisa Membantu Turunkan Berat Badan Lho!

Nah, langsung saja yuk Mums, cari tahu cara mengajarkan anak menulis:

1. Perhatikan Perkembangan Motorik Anak

Mums perlu memerhatikan perkembangan motorik si Kecil. Kalau anak mengikuti perkembangan motorik pada umumnya sesuai dengan usianya, Mums bisa mengecek linimasa perkembangan kemampuannya untuk melihat apa sih yang seharusnya bisa ia capai di usianya ini.

Sebagai contoh, halau anak masih terlalu kecil untuk memegang crayon, maka kemungkinan ini belum saatnya memperkenalkan huruf dan kata-kata kepadanya.

2. Berikan Peralatan Menulis yang Besar

Berikan anak crayon, pensil, atau pulpen berukuran besar. Anak berusia tiga tahun dengan perkembangan motorik yang lancar seharunya bisa memegang crayon, pensil, atau pulpen berukuran umum. Menurut ahli, semakin besar ukurannya, semakin mudah anak memegang dan mulai menulis di kertas.

3. Berikan Anak Ruang untuk Belajar

Berikan anak kebebasan untuk belajar. Meskipun Mums mungkin ingin melihat anak memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan anak-anak usianya, tetap saja hal terpenting yang bisa Mums berikan kepadanya ialah jangan memaksakan kehendak dan biarkan ia bereksperiman sendiri dalam menulis.

Mungkin anak akan bermain-main mencoba mengikuti Mums atau mencoba menulis kata-kata dari bukunya sendiri. Namun, Mums tidak perlu khawatir. Bermain merupakan salah satu cara anak-anak belajar.

Baca Juga :  Sutarmidji Minta Tokoh Agama Turut Sosialisasikan Pentingnya Donor Darah

4. Jangan Menetapkan Ekspektasi yang Terlalu Tinggi

Janganlah menetapkan ekspektasi terlalu tinggi pada anak. Mums perlu memahami bahwa ini tahap awal pembelajaran. Jangan sampai anak merasa tertekan untuk menulis dengan sempurna. Jika hal ini terjadi, anak malah akan kehilangan keinginan dan kreativitasnya. Ia malah akan jadi malas menulis.

5. Sering Ngobrol dengan Anak

Salah satu cara mengarkan anak menulis adalah dengan sering-sering berkomunikasi dengannya. Lebih lancar ia paham dengan kata-kata, lebih mudah ia mempelajari huruf-huruf. Jika sudah paham dengan huruf-huruf, maka anak akan lebih mudah menulis.

6. Berikan Anak Pujian

Mums perlu terus memberikan dukungan pada anak jika ia menulis, salah satunya dengan memberikan pujian kepadanya. Mums perlu menghargai apa yang sudah si Kecil usahakan. Hal ini akan meningkatkan semangat dan motivasinya untuk menulis. (UH)

Baca juga: Anak Tertawa saat Mums Bersikap Tegas, Bagaimana Menghadapinya?

Sumber:

Very Well Family. How to Teach Your Toddler to Write. Setember 2019.
Treiman R, Kessler B, Boland K, Clocksin H, Chen Z. Statistical Learning and Spelling: Older Prephonological Spellers Produce More Wordlike Spellings Than Younger Prephonological Spellers. 2018.

Comment