7 Tips Menjadi Pasangan yang Lebih Baik

Merawat anak-anak serta menjaga hubungan rumah tangga agar tetap berjalan harmonis tidak ada buku petunjuknya. Karenanya, setiap hari Mums dan Dads akan selalu belajar hal yang baru meski sudah bertahun-tahun hidup bersama-sama. Namun, sebenarnya apa sih resep untuk menjaga keutuhan rumah tangga agar bisa langgeng sampai maut memisahkan?

Menurut Alexandra Solomon, Ph.D., psikolog klinis sekaligus penulis buku Loving Bravely, aspek penting supaya Mums dan Dads memiliki hubungan yang sehat adalah dengan memulainya dari diri sendiri. Kemudian, Mums dan Dads juga mau untuk selalu belajar serta menerima setiap perubahan dan masa lalu satu sama lain. Berikut ini beberapa tips yang bisa Mums dan Dads terapkan!

  1. Perhatikan Diri Sendiri

Menjadi pasangan baik artinya memastikan Mums sudah memperhatikan kebutuhan dasar diri Mums sendiri, seperti hidup teratur, menjaga kesehatan fisik dan mental, dan tidak takut mencapai aktualisasi diri Mums.

“Saya tahu saya akan menjadi istri yang lebih baik jika saya merawat diri saya sendiri. Ketika saya tidak cukup tidur dan berolahraga, atau kurang tertawa, saya akan merasa tertekan dan mudah marah,” ujar Dr. Solomon.

Yup, semakin Mums merasa stres, maka Mums akan semakin merasa merawat suami dan anak-anak adalah sebuah beban. Ini tentunya tidak baik bagi kesehatan Mums sendiri, apalagi jika dibiarkan berlarut-larut.

Baca juga: Waspada, Inilah Tanda-tanda Kesepian dalam Pernikahan!

Merawat diri sendiri juga harus dibarengi dengan melakukan apa pun yang membuat Mums bahagia. Sediakanlah waktu untuk me time dan berkumpul dengan teman-teman Mums tanpa suami dan si Kecil. Kita tidak bisa menuangkan kebahagiaan dari cangkir yang kosong, bukan? Jadi, pastikan Mums juga bahagia sebelum membahagiakan orang-orang di sekitar Mums.

Baca Juga :  Jangan Pernah Gunakan Hand Sanitizer Sebagai Pelumas!

Dan jika Mums merasa kewalahan mengurus segala urusan rumah tangga, mintalah bantuan kepada pasangan atau orang-orang sekitar daripada terus-terusan menahan diri, yang nantinya berujung buruk bagi diri Mums sendiri.

  1. Perbanyak Sentuhan

Saling memberikan sentuhan, ujar Dr. Solomon, merupakan bentuk komunikasi antar pasangan bahwa Mums dan Dads berada dalam 1 tim. “Sentuhan membantu pasangan menjaga hubungan sekaligus menenangkan diri setelah melewati banyak masalah sehari-hari. Penting bagi pasangan untuk saling bersentuhan, di luar dari sentuhan seksual,” lanjutnya.

Percaya tidak percaya, saling menyentuh ternyata mampu meredakan stres juga lho, Mums. Jadi, sering-seringlah berpegangan tangan, merangkul, memeluk pasangan, atau mencium pipi Dads ya, Mums.

Baca juga: Dads Punya Kebiasaan Buruk? Begini Cara Bijak Menghadapinya!

  1. Luangkan Waktu untuk Berdua

Walaupun sudah ada si Kecil, bukan berarti itu menutup kesempatan Mums dan Dads untuk “berpacaran”, ya. Memiliki waktu berdua, terutama bagi pasangan yang bekerja, sangat penting untuk menjaga keromantisan dalam rumah tangga.

Jika tidak sempat atau tidak memungkinkan melewatkan weekend hanya berduaan, Mums dan Dads bisa kok janjian nonton film bersama di malam hari atau makan siang di restoran favorit.

  1. Mengobrol tentang Hari Ini

Biasanya kalau malam hari Mums dan Dads sudah merasa lelah dan langsung pergi tidur. Namun, sekarang cobalah untuk meluangkan waktu mengobrol sebentar tentang bagaimana hari satu sama lain. Bicarakanlah apa yang Dads dan Mums alami hari ini dan bagaimana perasaan Mums kepada Dads atau sebaliknya.

  1. Utarakan Kekecewaan dari Sudut Pandang Satu Sama Lain

Jika Mums merasa kecewa atau terluka dengan perkataan atau tingkah laku Dads, alih-alih mencecar dan menuduh Dads, deskripsikanlah masalahnya dari sudut pandang Mums. Misalnya, Mums bisa menggunakan awalan “Aku merasa…” atau “Aku berpikir…” saat mengutarakan perasaan Mums terhadap Dads.

Baca Juga :  Agar Tumbuh Kembang Baik, Mums Harus Membiasakan Balita Tidur Sendiri

Dengan melakukan hal tersebut, Dads dapat memahami perasaan Mums dan mau melihat dari sudut pandang Mums, sehingga ia akan lebih berempati terdapat kekecewaan yang Mums alami.

Baca juga: Serunya Menjadi Orang Tua Baru!

Mum juga dapat membahas masalah tersebut dengan mencoba mengerti dari sudut pandang Dads. Doktor Solomon merekomendasikan Mums untuk mengatakan, “Aku merasa kecewa dengan kejadian tadi. Tolong buat aku mengerti mengapa kamu melakukan hal tersebut?” Jika Mums dan Dads mau mendengarkan alasan atau perspektif masing-masing, ini dapat mengurangi konflik dan membuat hubungan menjadi lebih baik.

“Pasangan yang bahagia adalah yang dapat menerima bahwa mereka adalah orang yang berbeda. Selesaikanlah kesalahpahaman dengan mau mendengarkan perasaan satu sama lain, bukan saling menuduh,” saran Dr. Solomon.

  1. Perbedaan adalah Kesempatan

Selama menangani banyak kasus rumah tangga, Dr. Solomon menemukan bahwa pasangan dengan kehidupan rumah tangga yang sehat adalah pasangan yang mampu melihat perbedaan sebagai kesempatan untuk lebih mengerti satu sama lain. Dengan kata lain, perbedaan bukanlah bahan untuk dijadikan pertengkaran.

Jika ada sesuatu yang mengganjal di hati, belum dipahami, atau diinginkan utarakanlah. Pasangan bukanlah peramal. Jangan pernah berpikir mengutarakan isi hati kepada pasangan adalah sebuah hal yang sia-sia atau tidak penting.

Kalau Mums ingin Dads lebih terbuka kepada Mums, katakanlah. Kalau Mums mau Dads membantu menemani menjaga si Kecil di malam hari, utarakanlah. Jangan pendam semuanya sendirian ya, Mums.

Baca juga: Survei Teman Bumil, Masalah Keuangan Memicu Stres Selama Pandemi

Referensi

Parents: 8 Ways to Be a Better Spouse, According to a Relationship Expert

Comment