Virus Aneh Ditemukan di 2 Negara Asia, Mirip dengan SARS-CoV-2

KalbarOnline.com – Peneliti terus berusaha mencari asal usul pandemi Covid-19. Baru-baru ini para peneliti dari negara Asia mengungkap temuan baru. Para ilmuwan mengatakan bahwa mereka menemukan jenis virus yang hampir terkait dengan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan pandemi Covid-19. Virus itu ditemukan di 2 negara yakni di Kamboja dan Jepang.

Penemuan lainnya adalah yang dilaporkan oleh tim peneliti dari Jepang. Secara khusus, mereka menemukan virus Korona lain yang terkait erat. Virus itu ditemukan pada kotoran beku kelelawar.

  • Baca juga: Belajar dari Covid-19, Ilmuwan Mulai Teliti Obat untuk Virus SARS-CoV3

Dilansir dari Science Times, Selasa (24/11), virus yang baru ditemukan adalah kerabat awal yang diidentifikasi dari SARS-CoV-2 yang ditemukan di luar Tiongkok. Bukti kuat menyebut bahwa SARS-CoV-2 awalnya berasal dari kelelawar tapal kuda. Meski apakah itu ditularkan langsung dari kelelawar ke manusia atau melalui inang perantara masih belum diketahui.

Virus di Kamboja

Peneliti di Kamboja menemukan dua kelelawar tapal kuda Shamel atau Rhinolophus shameli yang ditangkap di bagian utara negara itu pada 2010. Laporan tentang penemuan baru mengatakan genom virus belum sepenuhnya diurutkan.

Baca Juga :  Pejabat Inggris Kritik Tiongkok, Kematian Covid 10 Kali Lebih Banyak

Menurut ahli virologi Institut Pasteur yang berbasis di Phnom Penh, Veasna Duong, virus tersebut sangat erat kaitannya dengan SARS-CoV-2. Duong memimpin pencarian sampel lama di Kamboja dan memberi tahu tentang penemuan mereka awal bulan ini.

Hanya saja, ahli virologi Institut Pasteur yang berbasis di Paris, Etienne Simon-Loriere mengatakan, virus baru itu membantu para peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang keragaman dalam keluarga virus khusus tersebut. Simon-Loriere berencana untuk mengurutkan virus, setelah itu akan dibagikan secara publik.

Virus di Jepang

Virus yang ditemukan di Jepang adalah satu kasus dengan virus lain yang ditemukan dan disebut Rc-o319. Terdeteksi pada kelelawar tapal kuda kecil Jepang atau Rhinolophus cornutus yang ditangkap pada 2013. Virus tersebut menurut ahli virologi University of Sydney Edward Holmes, berbagi sekitar 81 persen genomnya dengan SARS-CoV2.

Sementara itu, ahli biologi evolusi Alice Latinne, dari Wildlife Conservation Society Vietnam di Hanoi mengatakan, apa yang ditemukan oleh tim dari Kamboja menarik karena mereka memvalidasi bahwa virus yang terkait erat dengan SARS-CoV-2 terjadi pada kelelawar Rhinolophus. Dan, bahkan yang ditemukan di luar Tiongkok.

Baca Juga :  PPKM Resmi Dicabut, Wako Edi Imbau Warga Tetap Lanjutkan Kebiasaan Hidup Sehat

Asal-usul Pandemi

Menurut peneliti penyakit menular Aaron Irving dari Universitas Zhejiang di Hangzhou, Tiongkok, temuan penelitian juga memunculkan bahwa kerabat SARS-CoV-2 lainnya yang belum ditemukan. Irving juga berencana untuk menguji sampel kelelawar yang disimpan, serta mamalia lain, untuk antibodi terhadap Covid-19.

Menurut laporan, hanya segelintir virus Korona yang teridentifikasi terkait erat dengan SARS-CoV-2. Termasuk kerabat terdekatnya yang teridentifikasi, RaTG13, yang ditemukan pada kelelawar tapal kuda perantara atau Rhinolophus affinis di provinsi Yunnan, Tiongkok pada 2013, dan telah dipublikasikan di awal tahun 2020.

Associate Director One Health Institute di University of California, Davis, Tracey Goldstein mengatakan, mungkin SARS-CoV-2 bukanlah virus baru yang muncul secara tiba-tiba. Virus dalam kelompok ini, mungkin sudah ada sebelum seluruh dunia menyadarinya pada tahun lalu.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment