Orang Portugal Pertama dalam Sejarah yang Menjadi Juara GP Portugal

KalbarOnline.com – GP Portugal menjadi ajang show case pembalap tuan rumah Miguel Oliveira. Rider KTM Tech3 itu berhasil meraih victory keduanya di kelas premier tadi malam (22/11).

Oliveira adalah pembalap Portugal pertama yang berdiri di podium tertinggi GP Portugal untuk kali pertama sepanjang sejarah gelaran MotoGP.

Tadi malam, dia benar-benar tak tersentuh. Oliveira membuat jarak 3,193 detik dari rider yang finis kedua, Jack Miller dari Pramac Ducati. Adapun Miller, kali ini dia berhasil menyalip wakil Petronas Yamaha Franco Morbidelli di lap terakhir setelah menekan sepanjang balapan.

  • Baca Juga: Miguel Oliveira Menang Mengejutkan, Ducati Juara Dunia Konstruktor

Oliveira mengatakan, balapan tadi malam adalah momen yang dia impikan selama ini. Yakni, berhasil memenangi sebuah race MotoGP di rumah sendiri. Tentunya di hadapan keluarganya secara langsung, di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal.

Maklum, keluarga Oliveira sebelumnya tidak ada di sirkuit ketika ia memenangi balapan pertamanya di kelas premier. Yakni pada GP Styria.

“Ini luar biasa, saya tidak bisa berkata-kata. Namun, ini adalah perpisahan (yang indah) dengan Tech3,” kata Oliveira yang akan dipromosikan ke tim pabrikan KTM menggantikan posisi Pol Esparagro. Esparago tahun depan merapat ke Repsol Honda.

Baca Juga :  Tikung Rossi di Lap Terakhir, Mir: Ini Tak Akan Pernah Saya Lupakan

Miller dan Morbidelli mengakui performa Oliveira tadi malam memang sulit mereka kejar. Sebagai pembalap tuan rumah, Oliveira paham betul setiap sudut Sirkuit Algarve.

Bahkan, ketika para pesaingnya menggunakan komposisi ban medium-hard, dia memilih komposisi ban hard-hard. “Sejujurnya, hari ini Miguel di level yang berbeda,” ucap Miller.

Morbidelli pun melontarkan pernyataan yang sama. Sayang, setelah bertahan dari tekanan Miller sepanjang balapan, pembalap Italia itu tergeser dan harus puas dengan podium ketiga. “Tetapi, ini adalah cara yang bagus untuk mengakhiri musim (2020) dengan podium,” terang Morbidelli.

Tambahan 16 poin memantapkan posisi Morbidelli sebagai runner-up klasemen akhir. “Tidak banyak yang memperhatikan kami, tapi itu membantu kami bisa lebih fokus pada balapan,” lanjutnya.

Morbidelli mengemas 158 poin, terpaut 13 poin dari juara dunia Joan Mir. Adapun Mir gagal finis lantaran mengalami masalah teknis. Di awal balapan, dia sempat senggolan dengan rider Pramac Ducati Francesco Bagnaia.

Baca Juga :  Penyelenggara F1 Lakukan 44 Ribu Tes, Tujuh Orang Positif Covid-19

Itu bukanlah momen penutup musim yang indah buat Mir. Fakta tersebut membuat Suzuki Ecstar gagal mendulang triple crown. Selain itu, rider Suzuki lainnya Alex Rins hanya mampu mendulang satu poin setelah finis ke-15 tadi malam. Alhasil, Juara konstruktor musim ini menjadi milik Ducati dengan koleksi 221 poin.

Sejumlah pengamat mengungkapkan kalau tahun ini adalah musim yang aneh. Banyak anomali yang terjadi sepanjang musim 2020. Mulai Covid-19 yang sempat menunda musim. Munculnya kalender revisi dan membatalkan seluruhnya race di luar Eropa. Plus cedera Marc Marquez yang sepenuhnya membuyarkan peta persaingan musim ini.

Alhasil, muncul pembalap non unggulan yang berhasil memenangi race. Bahkan, juara musim 2020, Joan Mir sebelumnya tidak masuk kandidat juara. Tetapi, musim depan bakal terjadi perubahan komposisi pembalap di sejumlah tim besar yang berpotensi mengubah peta persaingan.

Comment