Categories: Teknologi

Penipuan Iklan Seluler Meingkat Pesat Hingga Di Aplikasi Berbayar

Adjust, platform pemasaran iklan mengumumkan tentang temuannya yang mengindikasikan bahwa penipuan iklan seluler tidak hanya meningkat, tetapi juga menunjukkan bila gagal mencegah penipuan dapat merusak akurasi data pemasaran penting yang digunakan untuk membuat keputusan bisnis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa para penipu tidak hanya memalsukan instalasi berbayar, tetapi juga organic traffic – instalasi yang tidak bisa sembarang diatribusikan ke kegiatan pemasaran apapun – untuk menyembunyikan instalasi berbayar yang mereka curi. Dua per tiga dari 200 juta instalasi yang ditolak merupakan instalasi organik dan hanya sepertiga yang merupakan instalasi berbayar.

Walaupun secara teknis pemasar seluler tidak kehilangan uang, instalasi organik palsu ini dapat merusak integritas data dan informasi yang seharusnya dapat dikumpulkan oleh pemasar dari kegiatan pemasaran. Mereka berisiko tinggi untuk tidak memiliki bayangan saat menghadapi situasi di mana kegiatan penipuan banyak terjadi dan data pemasar tidak akurat, termasuk data instalasi organik.

Secara khusus, data untuk kategori game menunjukkan bahwa secara global tingkat penipuan meningkat sebesar 172,95% antara Agustus 2019 – 2020. Kenaikan tingkat penipuan di EMEA bahkan mencapai 181,20%, di AS sebesar 310,29%, dan APAC sebesar 214,86%.

“Pemasar harus dapat merasa yakin dengan data mereka.” kata Andreas Naumann, Director of Fraud Prevention – Adjust. “Keputusan strategis berbasis data sulit diambil tanpa informasi yang jelas. Intinya, penipuan masih dan akan terus menjadi tantangan yang kita hadapi dalam industri. Akan tetapi, dengan menggunakan alat yang tepat, kita bisa selangkah lebih maju dari para penipu dan memastikan bahwa kita tetap memprioritaskan transparansi”

Penipuan iklan adalah masalah global dan para penipu bekerja secara aktif di hampir semua negara. Adjust berupaya untuk mengidentifikasi metode penipuan yang paling banyak digunakan dalam ekosistem iklan seluler dan data kami menunjukkan bahwa pengguna palsu/bot terus mendominasi sebagai jenis penipuan yang paling sering digunakan. Penipuan dengan metode ini setara dengan 68,7% dari kegiatan penipuan di AS, 65,6% di Tiongkok, 60,7% di Jepang dan 47% di EMEA.

Spoofing SDK masih mendominasi di Amerika Latin (51.16%). Oleh karena itu, para pemasar perlu menggunakan solusi, seperti SDK Signature, yang dapat digunakan secara gratis untuk memerangi skema penipuan seperti ini. Kami menemukan bahwa di negara-negara yang sudah mengadopsi SDK Signature secara lebih luas, para penipu harus beralih dan menggunakan skema alternatif yang menyulitkan mereka dan kurang menarik.

Alhasil, anggaran iklan aplikasi di daerah tersebut lebih jarang dicuri. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa risiko Spoofing SDK di daerah tersebut lebih rendah daripada di kawasan lain. Risiko yang berkaitan dengan perusahaan yang tidak menggunakan SDK Signature untuk melindungi diri sama tingginya atau bahkan lebih tinggi, untuk semua negara. Data Adjust juga menunjukkan bahwa SDK Spoofing paling banyak terjadi pada aplikasi Makanan & Minuman (59,7%) dan aplikasi Bisnis (34,9%).

Metodologi
Penelitian ini dilakukan menggunakan data Fraud Prevention Suite Adjust di bulan Januari-Agustus 2020. Adjust telah menganalisis lebih dari 14,3 miliar instalasi di seluruh dunia, termasuk AS, Amerika Latin, EMEA, Tiongkok, Jepang, Korea dan Asia Tenggara.

The post Penipuan Iklan Seluler Meingkat Pesat Hingga Di Aplikasi Berbayar appeared first on KalbarOnline.com.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Maju Pilkada Kubu Raya, Fachri Sowan ke KH Syukron Ma’mun

KalbarOnline, Pontianak - Bakal calon Bupati Kubu Raya, Mochammad Fachri bersilaturahmi dengan KH Syukron Ma'mun.…

12 mins ago

Hasil Pemilu 2024, Lebih Separuh DPRD Kapuas Hulu Diisi Wajah Baru

KalbarOnline, Putussibau - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kapuas Hulu baru saja menggelar rapat pleno…

5 hours ago

Januari hingga April 2024, Ada 1.561 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat mencatat ada 1.561 kasus Gigitan Hewan…

7 hours ago

Pemkab Kapuas Hulu Kalah di PTUN Pontianak

KalbarOnline, Putussibau - Majelis hakim PTUN Pontianak mengabulkan permohonan perkara atas nama Floradarosari yang merasa…

7 hours ago

Ini Daftar Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya Terpilih Hasil Pemilu Tahun 2024

KalbarOnline, Kuhu Raya - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kubu Raya telah menetapkan 45 nama…

7 hours ago

Ini Daftar Anggota DPRD Kota Pontianak Terpilih Hasil Pemilu Tahun 2024

KalbarOnline, Pontianak - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak telah menetapkan 45 nama Anggota Dewan…

7 hours ago