Categories: Kabar

Terkait Ikan Mati di Sungai Elo, Bupati Temanggung Minta DLH Segera Selidiki Penyebabnya

KalbarOnline.com – Ratusan ikan di aliran sungai Elo, Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, ditemukan mati.  Dugaan warga, penyebabnya karena aliran air sungai tercemar limbah.

Kendati demikian, Pemkab Temanggung belum bisa mengambil kesimpulan dini terkait hal itu. Pemkab akan menyelidiki terlebih dahulu dan mencari kejelasan, apakah matinya ratusan ekor ikan tersebut disebabkan polutan pabrik atau ada penyebab lainnya.

Karenanya, Bupati Temanggung M. Al Khadziq meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencari penyebab kematian ikan di Sungai Elo Pringsurat ini.  “Saya mendapat laporan bahwa ada pencemaran sungai sehingga banyak ikan mati di Sungai Elo Pringsurat di sekitar pabrik tekstil,” ungkap Bupati M. Al Khadziq di Temanggung, kemarin.

M. Al Khadziq menyampaikan pabrik tekstil tersebut dulu pernah diperingatkan karena membuang limbah sembarangan di sungai sehingga mengakibatkan baku mutu air di sungai Elo melebihi ambang batas yang diizinkan.

“Oleh karena itu, kita memberikan peringatan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan pabrik itu kita berikan waktu 180 hari untuk memperbaiki instalasi pengolahan air limbah (IPAL), tetapi sekarang belum ada 180 hari sudah ada laporan dari masyarakat bahwa di sungai sekitar pabrik ikan-ikan pada mati,” tambahnya.

Bupati menyampaikan pihaknya sudah minta DLH mengambil sampel dari ikan-ikan yang mati untuk diteliti di laboratorium apakah pencemaran sungai kali ini betul ulah dari pabrik tersebut atau bukan.

M. Al Khadziq menambahkan, jika kemungkinan matinya ikan tersebut ulah dari pabrik ini, maka jelas pabrik ini sudah melanggar aturan. “Maka saya akan minta kepada DLH untuk mencari cara bagaimana memberikan sanksi pada pabrik ini, kalau perlu pabrik ini ditutup sementara,” tuturnya.

“Namun, kalau memang air limbah pabrik tersebut tidak terbukti sebagai penyebab kematian ikan di Sungai Elo, supaya tetap dicari penyebabnya. Apa karena mungkin ulah oknum tertentu telah merusak lingkungan,” tegasnya, seraya menambahkan, uji sampel ikan yang mati di Sungai Elo dilakukan di Laboratorium Provinsi Jawa Tengah di Semarang dan hasilnya akan keluar sekitar 16 hari. [rls/ind]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Bawaslu Pontianak buka Perekrutan Panwascam Pendaftar Baru

KalbarOnline, Pontianak - Dalam rangka pembentukan panitia pengawas pemilu (paswascam) kecamatan dalam pemilihan umum (pemilu)…

2 hours ago

300 Pelajar SMP Pontianak Ikuti Tes Bakat Calon Atlet Panjat Tebing dari Kemenpora

KalbarOnline, Pontianak - Sebanyak 300 pelajar SMP di Kota Pontianak mengikuti Tes Identifikasi Bakat Calon…

2 hours ago

Budi Daya Lele Dalam Ember Jadi Solusi Keterbatasan Lahan

KalbarOnline, Pontianak - Warga Gang Kuini, Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat berhasil membudidayakan…

2 hours ago

Ungguli DKI Jakarta, Pemprov Kalbar Raih 98 Poin pada Penilaian MCP Tahun 2024

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil mencetak 98 poin pada penilaian…

3 hours ago

Menkes RI Apresiasi Keseriusan Pemprov Kalbar Tekan Angka Talasemia Daerah

KalbarOnline, Pontianak - Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi keseriusan Pemerintah Provinsi…

3 hours ago

Peringatan Hari Talasemia Sedunia, Windy Harisson Luncurkan Buku Inspiratif Tekad Bunda Merawat Asa

KalbarOnline, Pontianak - Dalam rangka Hari Talasemia Sedunia yang jatuh pada 8 Mei 2024, Ketua…

4 hours ago