Categories: Internasional

Ilmuwan Singapura Sebut Virus Korona Bertahan 3 Minggu di Makanan Beku

KalbarOnline.com – Sejak awal virus Korona jenis baru muncul di Wuhan, Tiongkok, para peneliti selalu membahas kemungkinan virus ini menular pada makanan. Awal mula virus ini muncul pun diyakini berasal dari pasar basah.

Sebuah studi oleh para ilmuwan Singapura menemukan bahwa virus Sars-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19, dapat bertahan dalam jumlah yang cukup tinggi pada makanan beku selama 3 minggu.

  • Baca juga: Tunggu Vaksin Covid-19, Singapura Yakin Tak Akan Masuk Antrean Panjang

Virus Korona terbukti bertahan pada ikan, daging ayam, dan daging babi beku selama tiga minggu di lemari es. Dipimpin oleh peneliti dan Direktur ilmiah laboratorium ABSL3 Sekolah Kedokteran Duke-NUS, dr. Danielle Anderson, bekerja sama dengan Profesor Dale Fisher dari Sekolah Kedokteran Yong Loo Lin Universitas Nasional Singapura, penelitian ini dilakukan untuk menguji daya tahan Sars-CoV-2 dalam makanan yang didinginkan dan dibekukan.

Dilansir dari Straits Times, Rabu (18/11, mereka meneliti virus yang menginfeksi potongan salmon, ayam dan babi yang bersumber dari supermarket lokal. Sampel disimpan pada tiga suhu berbeda: 4 derajat C (suhu pendinginan), -20 derajat C (suhu freezer) dan -80 derajat C (suhu freezer dalam yang umumnya digunakan di laboratorium untuk mengawetkan virus).

  • Baca juga: Kunjungi Tunangan di Singapura, Pria Prancis Ternyata Positif Covid-19

Sampel kemudian dipanen pada titik waktu tertentu yang mencerminkan jadwal pengangkutan makanan. Ditemukan bahwa virus mampu bertahan dan tetap menular pada suhu lemari es dan freezer, masing-masing 4 derajat C dan -20 derajat C, selama tiga minggu.

Dengan demikian, virus dapat bertahan hidup dalam pengangkutan dan penyimpanan, yang terjadi dalam pengaturan terkontrol dengan suhu dan tingkat kelembaban yang konsisten, sebanding dengan laboratorium. Studi tersebut juga mencatat bahwa pengolah makanan beku yang terinfeksi dapat menjadi kasus indeks wabah baru, meskipun kemungkinannya tidak terlalu besar.

Tim tersebut baru-baru ini mendapatkan hibah penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melanjutkan studi mereka. Mereka sekarang menguji jumlah virus yang lebih rendah pada makanan kemasan.

Mereka juga mempelajari kemungkinan penularan dengan mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi virus Covid-19. Hasilnya masih belum disebutkan.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Rokidi Duduki Jabatan Penting di Kepengurusan LPTQ Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi menduduki jabatan penting di kepengurusan Lembaga Pengembangan…

7 mins ago

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

15 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

16 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

17 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

17 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

17 hours ago