Categories: Nasional

Puluhan Pegawai KPK Mundur, ICW: Dampak Revisi UU dan Faktor Pimpinan

KalbarOnline.com – Mundurnya puluhan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi sorotan. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai faktor utama mundurnya puluhan pegawai lembaga antirasuah karena revisi UU KPK.

“Perubahan UU KPK menjadi salah satu faktor utama. Sebab, perubahan regulasi yang dihasilkan oleh Presiden Joko Widodo dan segenap anggota DPR RI telah mengubah sebagian besar pola kerja KPK,” kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Selasa (17/11).

  • Baca juga: ICW Sesalkan Pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri

Kurnia menyatakan, dalih memperkuat KPK faktanya malah sebaliknya. Selain itu, ICW melihat persoalan utama yang sedang mendera KPK saat ini adalah minimnya keteladanan pada level pimpinan.

Kurnia membeberkan, Ketua KPK Firli Bahuri adalah figur yang bermasalah. Karena telah terbukti secara sah dan meyakinkan dua kali melanggar kode etik. Baik saat menjabat sebagai Deputi Penindakan maupun sebagai Ketua KPK.

“Ini tentu akan menjadi beban moral bagi kelembagaan, tak terkecuali juga pada seluruh pegawai KPK. Tak hanya itu, isu kenaikan gaji serta pembelian mobil dinas pun semakin melunturkan nilai integritas dari sebagian besar pimpinan KPK,” cetus Kurnia.

Oleh karena itu, ICW memahami mengapa pegawai KPK silih berganti meninggalkan lembaga antirasuah. Hal yang melatarbelakangi dampak dari berlakunya UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK dan pola kepemimpinan di KPK.

“Hal ini sudah barang tentu terkait dengan pola kepemimpinan KPK dan problematika regulasi yang tahun lalu baru saja direvisi,” tandas Kurnia.

Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK Ali Fikri menyampaikan, sepanjang 2020 sudah 38 pegawai KPK yang mengundurkan diri. Setelah mantan juru bicara KPK Febri Diansyah, kini pegawai senior KPK yang sudah bekerja 15 tahun, Nanang Farid Syam juga menyatakan mundur.

“Dari catatan kepegawaian yang kami terima jumlah pegawai yang berhenti sampai dengan November 2020 ada 38,” kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK, Ali Fikri dikonfirmasi, Senin (16/11).

Ali mengharapkan, agar Nanang Farid Syam tetap bertugas sebagai pegawai KPK. Nanang merupakan angkatan pertama menjadi pegawai lembaga antirasuah. “Namun demikian jika hal tersebut menjadi pilihan pegawai tentu kami hargai,” ucap Ali.

KPK mendorong para alumni tetap memegang nilai integritas dan menularkan sikap antikorupsinya dimanapun berada. “KPK mendorong para alumni tetap memegang nilai integritas dan menularkan sikap antikorupsi dimanapun mereka berada,” harap Ali.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Oknum Pegawai Bea Cukai Ketapang Selundupkan Ratusan Satwa Dilindungi

KalbarOnline, Ketapang - Oknum pegawai Bea Cukai Ketapang, Kalimantan Barat berinisial KW (46 tahun) menjadi…

47 mins ago

Hari Buruh, Kapolri Komitmen Lindungi dan Kawal Hak Buruh

KalbarOnline, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung pengamanan peringatan aksi Hari Buruh…

50 mins ago

Sekda Kapuas Hulu Buka Bimbingan Manasik Haji Tahun 2024 di Masjid Al-Ikhlas

KalbarOnline, Putussibau - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini membuka Acara Bimbingan Manasik Haji…

52 mins ago

Akhiri Masa Tugas, Pj Wali Kota Ani Sofian Ajak ASN Teladani Jejak Mulyadi

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengajak ASN di lingkup Pemerintah Kota…

2 hours ago

Status Kepemilikan Gedung Perbasi Resmi Kembali ke Pemkot Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Kejelasan status pengelolaan Gedung Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) Kota Pontianak di Jalan…

2 hours ago

Hardiknas Momentum Dorong Peningkatan Kualitas SDM

KalbarOnline, Pontianak – Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dimaknai Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian…

2 hours ago