4 Penyebab Produksi ASI Seret dan Solusinya

Tak hanya menantikan kehamilan, setiap ibu pastinya juga tak sabar untuk bisa memberikan ASI eksklusif kepada si Kecil pada 6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga 2 tahun atau lebih. Namun tak bisa dipungkiri, masa menyusui bisa saja berjalan tak seperti yang diharapkan.

Nah, dengan mengetahui beberapa penyebab mengapa produksi ASI menurun, Mums pun bisa melakukan solusi yang tepat, sehingga bisa mengembalikan kualitas dan kuantitas ASI seperti semula. Simak infonya di sini, yuk!

4 Penyebab Produksi ASI Menurun, Stres Nomor 1!

Menyadari bahwa begitu banyak keunggulan ASI dan manfaat menyusui, sudah pasti Mums tak ingin melewatkan masa berharga ini begitu saja. Namun, perlu diketahui pula bahwa terdapat beberapa faktor umum yang bisa membuat suplai ASI menurun, antara lain:

1. Merasa stres atau cemas

Stres adalah penghambat utama ASI, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Antara kurang tidur dan menyesuaikan diri dengan jadwal bayi, serta peningkatan kadar hormon tertentu seperti kortisol, dapat secara dramatis mengurangi suplai ASI Mums.

Solusi: Meskipun menyusui itu penting, kesehatan mental Mums adalah kunci untuk merawat si Kecil dengan benar. Untuk itu, jika Mums merasa cemas, sedih tak beralasan, bahkan depresi pasca-persalinan, utarakan perasaan itu kepada suami atau orang terdekat. Bahkan, tak ada salahnya menghubungi tenaga ahli untuk mendapatkan perawatan yang memadai.

Yakinkan diri juga bahwa Mums sudah hebat tanpa perlu membuktikan apa-apa pada siapa pun. Maka, tak perlu memaksakan diri untuk melakukan semuanya sendiri dan cari bantuan dari pasangan, anggota keluarga, dan teman. Tujuannya, agar Mums dapat beristirahat, memulihkan diri, dan menjaga suplai ASI untuk si Kecil.

2. Makan atau minum terlalu sedikit

Tak salah jika Mums ingin menurunkan berat badan ekstra yang didapatkan selama kehamilan. Namun, akan lebih bijak Mums memutuskan untuk memulai diet di saat masa menyusui sudah usai.

Perlu diketahui, ibu menyusui membutuhkan lebih banyak kalori, yakni sekitar 450-500 kkal, untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama menyusui. Kebutuhan ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang Mums perlu konsumsi sebelum kehamilan. Jumlah kalori tambahan yang dibutuhkan untuk seorang wanita menyusui juga dipengaruhi oleh usia, indeks massa tubuh, dan tingkat aktivitas.

Baca Juga :  Normalkah Orgasme saat Buang Air Kecil?

Selain makanan, hidrasi yang cukup juga penting untuk memproduksi ASI. Jumlah cairan yang Mums asup ke dalam tubuh memengaruhi jumlah produksi ASI.

Solusi: Pertimbangkan untuk makan camilan sehat, seperti apel dengan selai kacang, di antara waktu makan untuk memenuhi asupan kalori. Juga, siapkan botol air minimal dua liter dan bawa ke mana pun Mums pergi. Minumlah sebelum, selama, dan setelah menyusui.

Baca juga: Mau Produksi ASI Banyak dan Lancar? Kurangi Stres dan Selalu Bahagia ya, Mums!

3. Sakit

Terjangkit virus atau kuman bisa menurunkan suplai ASI Mums. Apalagi, penyakit ringan biasanya dapat diikuti berbagai gejala, seperti kelelahan, diare, muntah, atau nafsu makan berkurang.

Walau begitu, tetaplah menyusui si Kecil karena faktanya ia sudah terlindungi dengan antibodi yang terkandung di dalam ASI. Dengan begitu, si Kecil tidak mudah jatuh sakit walau telah melakukan kontak dekat dengan Mums.

Solusi: Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, akan lebih baik jika memastikan terlebih dulu gejala yang Mums alami adalah penyakit umum, bukan infeksi virus SARS-CoV-2. Selain itu, jaga kebersihan dengan tidak membuang tisu sembarangan jika fluk atau pilek, serta sering cuci tangan menggunakan sabun.

4. Salah mengonsumsi bahan herbal

Memang banyak cara yang bisa ditempuh untuk membantu meningkatkan kuantitas ASI. Namun, jangan keburu tergoda dengan embel-embel herbal atau alami, padahal belum tentu baik untuk Mums dan si Kecil. Bahan herbal seperti sage, peppermint, oregano, lemon balm, peterseli, dan timi adalah beberapa bahan alami yang dikatakan dapat menurunkan aliran ASI selama menyusui jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Begitu pula dengan penggunaan minyak esensial, sebaiknya Mums melakukan konsultasi kepada dokter atau konselor laktasi sebelum menggunakannya, untuk mengetahui apakah dapat memengaruhi proses menyusui Mums.

Baca Juga :  Penyebab dan Cara Mengatasi Konjungtivitis pada Anak

Solusi: Pilihlah hanya bahan herbal yang sudah teruji klinis dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Seperti suplemen pelancar ASI Herba ASIMOR, produk ini terbuat dari kombinasi herbal asli Indonesia, yaitu daun katuk dan daun torbangun. Kedua herbal ini telah teruji klinis mampu meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin untuk memperlancar produksi ASI. Serta, mengandung fraksi bioaktif ikan gabus untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan membuat ASI lebih kental.

Herba ASIMOR

Baca juga: Mums, Inilah Beberapa Faktor yang Bisa Memengaruhi Kekentalan ASI

Bayi Menangis, Bukan Tanda ASI Mums Kurang

Mendapati si Kecil menangis walaupun sudah disusui dan digendong, tentu membuat Mums berprasangka bahwa penyebabnya adalah kekurangan ASI. Namun, jangan sampai terkecoh karena penyebab bayi menangis atau rewel tidak serta-merta produksi ASI Mums tidak mencukupi.

Beberapa indikator untuk memastikan nutrisi si Kecil sudah tercukupi adalah:

  • Pertumbuhan berat dan panjang badan. Dari lahir hingga usia 6 bulan, panjang bayi bertambah 1,5-2,5 sentimeter sebulan dan bobotnya bertambah sekitar 140-200 gram seminggu. Diharapkan berat badan si Kecil sudah bertambah dua kali lipat dari berat lahir di usia 5 bulan, atau tiga kali berat lahir di usia 1 tahun.

  • Si Kecil rutin menyusu sesuai jadwal, setidaknya setiap 2 hingga 3 jam, atau sebanyak 8 hingga 12 kali setiap hari.

  • Frekuensi buang air kecil. Setelah hari kelima kehidupan, setidaknya popok si Kecil perlu diganti 6 hingga 8 kali per hari.

  • Mums dapat mendengar si Kecil menelan saat menyusu, dan Mums dapat melihat ASI di mulutnya.

  • Setelah menyusui, payudara Mums terasa lebih lembut dan tidak penuh seperti sebelum menyusui.

  • Si Kecil tampak puas dan kenyang puas setelah menyusui, lalu ia tidur di antara waktu menyusui. (AS)

Baca juga: Kesalahan yang Umum Dilakukan saat Menyapih si Kecil

Referensi:

Today’s Parent. 10 Reasons for Low Milk Supply.

Very Well Family. Common Cause of Low Breast Milk Supply.

Parents. Things that Can Affect Your Breast Milk.

Comment