Kemendikbud Sebut Sekolah Belum Buka Karena Belum Diizinkan

KalbarOnline.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menanggapi pernyataan Ombudsman RI terkait lambannya penerapan adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19 di sektor pendidikan. Pasalnya, berbagai sektor juga telah membuka kembali aktivitasnya.

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Jumeri menyampaikan, beberapa sekolah yang berada di zona hijau dan kuning masih belum melaksanakan pembelajaran tatap muka karena tidak mendapat izin dari Satgas Penanganan Covid-19 di daerah tersebut.

“Mas Menteri (Nadiem Makarim) dan saya sudah keliling ke berbagai wilayah, banyak daerah sudah hijau tidak berani buka karena belum dapat izin dari gugus Covid-19 setempat,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (15/11).

Baca Juga :  Insinyur Memiliki Posisi Strategis di Indonesia

Padahal pihaknya juga telah mengeluarkan kebijakan untuk sekolah dapat kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka. Namun, hal itu tentunya juga atas persetujuan dari para pemangku kepentingan.

“Kami sudah mendorong daerah yang aman untuk segera buka untuk mengurangi kesenjangan. Buka tutup (sekolah) kewenangan daerah dan orang tua,” ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Ombudsman, Adrianus Meliala mempertanyakan alasan sektor pendidikan belum dibuka. Ia mengatakan bahwa sektor pendidikan tidak melakukan penyesuaian atas hal itu.

Baca Juga :  KPK Tegaskan Pelantikan 38 Pejabat Baru Tak Menyalahi Aturan

“Semua tidak lagi berhenti total. Kembali diadakan, asal mengikuti ketentuan. Itu prinsip umumnya. Satu-satunya aktivitas publik yang adem-ayem dan tidak menunjukkan geliat untuk menyesuaikan diri, menurut saya, adalah sektor pendidikan mulai dari dasar, menengah sampai tinggi. Pokoknya semua sekolah dan kampus libur dan digantikan PJJ,” kata dia.

Ia menyebut, para stake holder di sektor ini tidak memiliki inovasi selain PJJ di tengah pandemi. “KKesan saya, para pemangku kebijakan sektor ini konservatif sekali. Ada juga kemungkinan, mereka tidak berani berinovasi,” pungkasnya.

Comment