Tesla Ingin Bangun Pabrik di Jateng, Jokowi Kirim Tim ke Amerika

KalbarOnline.com – Iklim investasi di Tanah Air mendapat angin segar dari pemerintah dengan mendapat kemudahan serta sumber daya alam yang melimpah. Ini membuat produsen mobil listrik asal Amerika Serikat cukup serius menjajaki pasar otomotif Indonesia.

Ya, tak heran ini dilakukan Tesla, karena Indonesia mempunyai limpahan tambang nikel yang merupakan bahan dasar baterai untuk mobil listrik.

Dengan keseriusannya untuk merambah investasi di Indonesia, kabarnya Tesla akan membangun pabrik di daerah Batang, Jawa Tengah. Hal ini diharapkan, Indonesia tak hanya memasarkan mobil listrik namun juga bisa menjadi produsen baterainya.

“Bila melihat China juga mungkin Tesla juga bagun di sana karena mungkin competitiveness baterai listriknya itu mereka mendekatkan dengan sumber bahan bakunya. Akan tetapi padahal nikelnya ada di kita,” jar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier dalam webinar bersama Forwot dan Forwin beberapa hari lalu (12/11).

Taufiek menambahkan, “Kita coba bangun pabrik baterai listriknya di Indonesia supaya nanti muncul OEM mobil listrik di Indonesia yang sekarang ini sudah ada investasi, Hyundai dan nanti berikutnya kita berharap Tesla masuk di Batang yang katanya berminat.

Baca Juga :  Kebijakan PPnBM 0% Negara Gak Bakal Bangkrut, Ini Alasannya

Seperti diketahui Hyundai memang sedang membangun pabriknya di kawasan Cikarang, Jawa Barat, yang nantinya akan memproduksi mobil listrik. Meskipun baru selesai tahun depan pembangunan pabrik Hyundai, merek Korea Selatan ini sudah lebih dulu meluncurkan mobil listriknya Ioniq dan Kona di Tanah Air.

Disisi lain berkaitan dengan kendaraan listrik, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berencana akan mengirim tim tingkat tinggi untuk bertemu dengan eksekutif puncak produsen mobil Amerika Serikat (AS) Tesla Inc. Hal ini terkait dengan rencana investasi pabrik Tesla di Indonesia.

Jokowi sempat menegaskan kalau Indonesia bertekad menjadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia. Pernyataan beliau dikutib saat diwawancarai Reuters, di Jakarta, Jumat (13/11).

Pembicaraan dengan Tesla itu merupakan bagian dari promosi Indonesia tentang undang-undang Penciptaan Kerja “Omnibus” yang baru. Menurutnya undang-undang tersebut menyederhanakan prosedur berbisnis di Indonesia.

Baca Juga :  NGK Resmi Pasok Busi Khusus Motor Enduro Cross ke Sherco

“Minggu depan kami akan mengirimkan tim besar ke Amerika dan Jepang, untuk mempromosikan Omnibus. Dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, tim akan bertemu dengan eksekutif Tesla. Ini sangat penting karena kita punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar dan kita punya (cadangan) nikel terbesar,” ,” kata Jokowi.

Sebagai informasi Tesla ingin berinvestasi dalam pengolahan nikel Indonesia dengan tujuan memangkas biaya produksi mobil buatannya. Dengan membangun pabrik baterai sendiri, kebutuhan komponen terpenting mobil listrik yaitu baterai akan bisa dipenuhi dari internal perusahaan.

Sebelumnya, Chief Executive Tesla Inc, Elon Musk sempat mengatakan dirinya berencana untuk menawarkan kontrak raksasa. Ini untuk jangka waktu yang lama selama nikel ditambang secara efisien dan dengan cara yang peka terhadap lingkungan.

Namun Omnibus Law yang menyelaraskan 79 undang-undang mendapatkan kritikan keras karena dinilai melonggarkan standar lingkungan. Kita tunggu perkembangannya!

Comment