Categories: Nasional

Arist Merdeka Bantah Pernyataan Soal Kandungan BPA di Galon Isi Ulang

KalbarOnline.com – Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait membantah pernyataan dari dirinya bahwa galon plastik isi ulang mengandung BPA (Bisphenol A). Dalam keterangan tertulisnya Sabtu (14/11), Arist menyatakan tidak pernah diwawancara terkait persoalan plastik. Termasuk soal BPA di dalam galon isi ulang.

Arist mengatakan pernyataannya tentang BPA itu adalah omongan lawas. “Itu adalah pernyataan saya tiga tahun yang lalu, bukan baru,” jelas Arist. Dijelaskan Aris, pernyataan mengenai kandungan BPA tersebut adalah dalam konteks plastik secara umum.

Baca juga: Bisa Hambat Pertumbuhan Anak, Waspadai Galon Plastik dengan BPA

Terkait keamanan produk kemasan pangan, sesuai aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produsen wajib memenuhi semua syarat dalam regulasi keamanan pangan. Produk-produk yang memenuhi syarat dan uji dari BPOM akan mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE).

Direktur Standardisasi Pangan Olahan BPOM Sutanti Siti Namtini menjelaskan pentingnya sebuah NIE yang diterbitkan BPOM. Nomor tersebut menandakan pemenuhan persyaratan pangan terhadap keamanan, mutu, dan gizi.

“Jika sudah mendapatkan izin edar artinya produk tersebut sudah sesuai dengan standar keamanan pangan yang ditetapkan pemerintah baik dari segi kualitas produk dan proses produksinya,” jelas Sutanti.

Semua air kemasan yang beredar di pasar baik dalam kemasan guna ulang maupun kemasan PET (Polyethylene terephthalate) aman untuk dikonsumsi karena telah memiliki NIE.

Penggunaan tujuan kemasan plastik dalam produk pangan untuk melindungi keamanan dan kualitas pangan sejak diproduksi sampai dikonsumsi. Selama puluhan tahun konsumen Indonesia mengkonsumsi air kemasan galon guna ulang secara aman. Karena kemasan ini bisa digunakan berulangkali setelah melalui proses pensortiran dan pencucian secara modern dan hiegienis di pabrik.

Kalangan aktivis lingkungan memuji kemasan galon guna ulang karena lebih ramah lingkungan. Dibanding kemasan galon plastik sekali pakai. Kondisi ini sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi 70 persen sampah plastik di lautan di tahun 2025.

Kalangan aktivis lingkungan termasuk Greenpeace menyesalkan pemerintah memberi izin air kemasan galon sekali pakai. Alasannya karena dapat menambah jumlah sampah plastik yang beredar di lingkungan.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

600 Pemuda Kalbar Terlibat dalam Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - 600 generasi muda dari berbagai komunitas dan organisasi di Kalimantan Barat terlibat…

3 hours ago

Presiden Jokowi Kenakan Wastra Khas Kalbar di KTT World Water Forum

KalbarOnline, Pontianak - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terlihat mengenakan wastra khas Kalimantan Barat (Kalbar)…

3 hours ago

PAN Restui Tjhai Chui Mie Maju Bersama Muhammadin di Pilwako Singkawang

KalbarOnline, Pontianak - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan surat rekomendasi dukungan kepada bakal pasangan…

3 hours ago

Air Terjun Riam Budi: Permata Tersembunyi di Bengkayang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Bengkayang - Air Terjun Riam Budi adalah salah satu destinasi wisata alam yang semakin…

12 hours ago

Pulau Lemukutan: Surga Tersembunyi dengan Keindahan Alam Bawah Laut di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Pulau Lemukutan, sebuah destinasi wisata yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian…

12 hours ago

Menikmati Keindahan Alam dan Sumber Air Bersih di Riam Madi, Bengkayang, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Riam Madi adalah sebuah destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan manfaat…

12 hours ago