Lasarus Tegaskan Lebih Baik Adu Program daripada Kampanye Negatif

Lasarus Tegaskan Lebih Baik Adu Program daripada Kampanye Negatif

KalbarOnline, Pontianak – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Kalimantan Barat Lasarus meminta seluruh pasangan calon (paslon) yang berkontestasi pada Pilkada serentak di tujuh daerah di Kalbar untuk tidak menjelekkan lawan politik atau kampanye negatif. Ketimbang saling mengemukakan sisi negatif dari lawan politik, Lasarus mengimbau seluruh paslon untuk beradu program dan gagasan dalam membangun daerah.

“Yang namanya saling menjelekkan, mengumbar kekurangan paslon lain, tolong dihindari. Kampanye negatif model begitu tidak baik untuk masyarakat, bahkan berpotensi menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat kita. Lebih baik adu program sajalah. Sampaikan ke masyarakat program-program dan gagasan-gagasan apa yang ingin dibuat ketika diberi amanah lima tahun mendatang,” kata Lasarus saat diwawancarai di Pontianak, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga :  Pelayanan Jemput Bola IMB Pemutihan

Dalam beradu program, Lasarus juga mengajak seluruh pasangan calon untuk realistis. Program yang disampaikan paslon dikatakannya harus masuk akal dan dapat dikerjakan selama masa kepemimpinan kandidat tersebut.

Ketua Komisi V DPR RI itu juga tidak ingin para paslon hanya membuat program yang sekadar menarik bagi pemilih, akan tetapi sulit untuk direalisasikan. Terlebih, program-program itu bertentangan dengan regulasi dan tidak sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Baca Juga :  Peringati Hari Batik Nasional, Tulis Batik Terpanjang se-Kalbar

“Silakan beradu program, tetapi jangan sampai membohongi rakyat. Jangan iming-imingi rakyat dengan janji-janji melangit yang sebetulnya bertolak belakang dengan aturan. Sampaikan janji yang masuk akal saja. Janji yang kira-kira bisa dikerjakan saat Anda memimpin,” paparnya.

Tidak hanya melarang kampanye negatif, legislator dari daerah pemilihan Kalbar II itu juga mengimbau seluruh pasangan calon untuk disiplin menaati protokol kesehatan selama tahapan Pilkada. Hal itu disampaikannya demi mencegah proses Pilkada menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Comment