CDC AS: Makin Sering Pakai Masker, Makin Kecil Risiko Terkena Covid-19

KalbarOnline.com – Menggunakan masker adalah langkah sederhana dan efektif untuk sekarang ini untuk mencegah penyebaran virus Korona. Masker akan mencegah tetesan droplet ke paru-paru inang dari tetesan orang yang terinfeksi.

Dalam panduan terbaru yang diposting ke situsnya pada hari Selasa (10/11), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melangkah lebih jauh. Mereka menyarankan bahwa memakai masker dapat mengurangi paparan tetesan infeksi melalui penyaringan. Dengan kata lain, CDC sekarang menegaskan memakai masker bukan hanya menjauhkan kuman antara orang sakit pada orang sehat, tetapi juga secara langsung membantu melindungi setiap pemakai masker dengan mencegah mereka terkena infeksi baru.

  • Baca juga: Peneliti AS Tegaskan Pakai Masker Tak Akan Turunkan Saturasi Oksigen
  • Baca juga: Peneliti AS Temukan Masker Kain yang Bisa Nonaktifkan Virus Korona
Baca Juga :  WHO Bakal Terbitkan Izin Penggunaan Vaksin Covid-19 Asal Tiongkok

CDC bahkan mengatakan bahwa kombinasi perlindungan pribadi untuk pemakai masker kemungkinan besar saling melengkapi.

Tentu saja hal ini sangat berbeda dari apa yang disarankan CDC pada awal pandemi. Badan tersebut menekankan bahwa masker hanya perlu dipakai oleh orang yang terinfeksi, dan petugas kesehatan serta orang lain yang merawat mereka. Tujuannya untuk membantu menjaga tetesan pernapasan.

“Beberapa studi terbaru semuanya menunjukkan bahwa jika lebih banyak masker dipakai, risiko infeksi virus Korona berkurang,” kata CDC dalam laporan ilmiah barunya seperti dilansir dari Science Alert, Kamis (12/11).

Namun, CDC juga mengingatkan bahwa studi tersebut semuanya didasarkan pada observasi yang dilakukan di luar laboratorium, dan seringkali dilakukan secara retroaktif. Dengan demikian, tidak mungkin untuk benar-benar mengetahui seberapa besar manfaat pemakaian masker berasal dari pemblokiran penularan virus pada sumbernya.

Baca Juga :  PPKM Resmi Dicabut, Wako Edi Imbau Warga Tetap Lanjutkan Kebiasaan Hidup Sehat

Masker Bedah atau Kain

Ada bukti yang lebih baik bahwa masker bedah (dengan serat bermuatan elektrostatis yang dibuat untuk menjebak kotoran dan virus yang masuk) dan model masker wajah yang lebih rapat (seperti N95) dapat mencegah partikel infeksius memasuki ruang pernapasan seseorang. Epidemiolog AS, Saskia Popescu mengatakan di Twitter bahwa masker kain tetap efektif menawarkan beberapa perlindungan variabel.

“Masalah yang lebih besar adalah bahwa CDC harus mengulangi edukasi ini untuk membuat orang mau memakai masker,” kata Popescu dalam cuitannya.

Sementara itu, ahli virologi Angela Rasmussen dari Universitas Columbia setuju dengan langkah CDC. “Pada akhirnya, saya berharap ini mendorong orang untuk memakai masker di tengah masyarakat agar penularan bisa ditekan,” tegasnya.

Comment