Categories: Internasional

Korsel Kini Waspadai Penularan Flu Burung H5N8 dari Unggas ke Manusia

KalbarOnline.com – Pandemi Covid-19 yang menyerang pernapasan belum selesai. Kini muncul jenis lain dari virus flu burung di Korea Selatan. Virus dengan strain H5N8 itu muncul di Korea Selatan pada 10 November dan diwasdapai bisa menular dan menyebar ke manusia.

Dilansir dari Science Times, Kamis (12/11), Kementerian Pertanian Korea Selatan memberikan peringatan mengenai flu burung H5N8. Otoritas melaporkan strain infeksius yang sangat menular itu sudah dilakukan percobaan dengan sampel burung liar yang terletak di bagian barat tengah negara itu.

  • Baca juga: Denda Jutaan Rupiah Bagi Warga yang Tak Kenakan Masker di Korsel

Kementerian Pertanian Korsel menurut laporan dari Straits Times, mengatakan dalam rilisnya bahwa para ilmuwan menemukan dalam sampel yang diperoleh dari burung liar bahwa hewan itu mengandung strain flu burung. Sampel diperoleh di Cheonan-si, Chungcheongnam-do, sekitar 52,2 mil (84 kilometer) barat pusat Kota Seoul.

Meski masih belum ada catatan infeksi H5N8 pada manusia, seperti yang disarankan oleh Pusat Kesehatan Nasional Inggris (NHS UK), virus tersebut juga dapat mempengaruhi perkembangan unggas. Kementerian Pertanian Korsel telah meningkatkan tindakan untuk mengatasi wabah flu burung yang lebih meluas dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran flu burung.

Kemungkinan besar penyakit itu bisa menyebar. Menteri Pertanian Korsel Kim Hyeon-Soo menerapkan langkah-langkah karantina yang menyeluruh di peternakan lokal, seperti sanitasi lapangan. Tujuannya agar tak menyebar dari hewan ke manusia.

Perjalanan Flu Burung

Strain dari virus influenza burung berbeda. Sebanyak 4 virus telah memicu alarm dalam beberapa tahun terakhir, tetapi sebagian besar tidak menginfeksi manusia. Misalnya H5N1 sejak 1997, H7N9 sejak 2013, H5N6 sejak 2014, dan yang terbaru, H5N8 pada 2016.

H5N1, H7N9, dan H5N6 dilaporkan tidak mudah menginfeksi manusia dan tidak ditularkan secara luas dari manusia ke manusia. Beberapa orang di seluruh dunia telah tertular dan menyebabkan sejumlah korban jiwa.

Menurut NHS UK, biasanya diperlukan waktu 3 hingga 5 hari jika gejala utama muncul setelah terinfeksi. Hal ini cenderung menciptakan kondisi yang lebih parah, seperti pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut, dalam beberapa hari setelah gejala muncul. Meminum obat antivirus segera akan mengurangi komplikasi dan mengurangi kemungkinan tertular penyakit akut.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Nasdem Apresiasi dan Dukung Fachri Maju Calon Bupati Kubu Raya

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kalimantan Barat (Kalbar),…

4 hours ago

Hardiknas Jadi Momentum Siapkan Generasi Emas

KalbarOnline, Pontianak - Berbagai kegiatan dihelat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka…

6 hours ago

PWI Jajaki Kerja Sama dengan Mendagri, Sosialisasikan Pilkada Damai

KalbarOnline, Jakarta - Pengurus PWI Pusat melakukan audiensi dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di…

6 hours ago

Pemkab Ketapang Selenggarakan Upacara Peringatan Hardiknas 2024

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang yang diwakili Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Heryandi memimpin…

6 hours ago

Dukung Perubahan Status Supadio, Harisson Ungkap Beberapa Alasan

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memastikan mendukung kebijakan Kementerian Perhubungan…

15 hours ago

Oknum Pegawai Bea Cukai Ketapang Selundupkan Ratusan Satwa Dilindungi

KalbarOnline, Ketapang - Oknum pegawai Bea Cukai Ketapang, Kalimantan Barat berinisial KW (46 tahun) menjadi…

19 hours ago