Papua Barat-Maluku Utara Punya Pahlawan Nasional

KalbarOnline.com – Provinsi Papua Barat, khususnya Kabupaten Fakfak, dan Maluku Utara, khususnya Kota Ternate, akhirnya memiliki pahlawan nasional. Itu setelah tokoh dari dua provinsi tersebut mendapat gelar pahlawan nasional dari negara.

’’Sultan Baabullah dan Machmud Singgirei Rumagesan menjadi pahlawan nasional pertama bagi Maluku Utara dan Papua Barat,” kata Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara.

Penobatan itu dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara tepat di Hari Pahlawan kemarin (10/11). Negara memberikan gelar pahlawan kepada enam tokoh (lihat grafis).

Selain Machmud Singgirei Rumagesan dan Sultan Baabullah, empat nama lain adalah Kapolri pertama Jenderal Polisi (pur) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, tokoh Sumpah Pemuda Sutan Muhammad Amin Nasution, Menteri Penerangan era Soekarno Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu, dan Pangeran Jambi Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi. Presiden menyerahkan plakat kepada ahli waris para pahlawan itu selepas upacara.

Penobatan tersebut merupakan bagian dari puncak peringatan Hari Pahlawan kemarin. Diawali dengan upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Presiden dan Wapres hadir dan melakukan tabur bunga di makam para pejuang kemerdekaan. ’’Perjuangan mereka membuka jalan bagi kita untuk berbakti bagi bangsa ini,’’ ujar Jokowi lewat akun resminya.

Menurut dia, pahlawan selalu hadir di setiap masa untuk menyambut setiap tantangan masing-masing. Termasuk saat masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. ’’Perjuangan kita kini adalah memutus rantai persebaran pandemi Covid-19 yang sudah delapan bulan mendera negeri ini,’’ lanjutnya.

Mengenai gelar pahlawan nasional, presiden menyebut anugerah itu diberikan kepada mereka yang jasanya besar bagi bangsa Indonesia. Yakni, yang berjasa di berbagai bidang untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan. Juga mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.

Juliari menuturkan, nama-nama yang dianugerahi gelar pahlawan nasional sudah melalui proses seleksi. Baik oleh Kementerian Sosial maupun Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan.

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto menambahkan, pada tahun ini, pihaknya sejatinya mengajukan 20 nama untuk dicalonkan mendapat gelar pahlawan nasional. Tujuh di antaranya adalah usulan baru dan 13 lainnya adalah calon pahlawan nasional yang pernah diusulkan sebelumnya kepada presiden melalui Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan.

Baca Juga :  Menag Akan Minta Presiden Buat Perpres Penguatan Moderasi Beragama

Masih terkait dengan peringatan Hari Pahlawan, TNI-AL bersama Kementerian Sosial (Kemensos) melaksanakan upacara tabur bunga di atas KRI Semarang-594. Acara itu dihelat untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan yang sudah berjuang demi bangsa Indonesia. Diawali dengan penghormatan terhadap para pahlawan, agenda tersebut berjalan khidmat. Tidak kurang satu menit KRI Semarang-594 mengeluarkan bunyi gauk sebagai tanda penghormatan.

Selanjutnya, seluruh peserta upacara yang hadir mengheningkan cipta dan melakukan tabur bunga bersama-sama. Dalam acara yang dihadiri Ketua DPR Puan Maharani tersebut, turut hadir Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono. Selain itu, ada panglima Komando Armada I, panglima Komando Lintas Laut Militer, kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut, dan sejumlah pejabat dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta TNI dan Polri.

Tunjangan Kehormatan

Pada bagian lain, pemerintah melalui Kementerian Sosial juga memberikan tunjangan kehormatan kepada para individu yang berjasa besar memperjuangkan kemerdekaan. Pada tahun ini, total 587 orang menerima tunjangan dari Kemensos.

Dengan perincian, 90 orang warakawuri/keluarga pahlawan nasional mendapat bantuan dengan total Rp 50 juta per tahun. Kemudian, kepada 56 orang perintis kemerdekaan dengan nilai sebesar Rp 8.692.000 per tahun. Dan terakhir, kepada 441 orang janda perintis kemerdekaan dengan nilai Rp 2 juta per tahun.

’’Tunjangan ini sebagai bentuk penghargaan negara atas jasa dan pengorbanan mereka kepada nusa dan bangsa,’’ ujar Juliari.

Dasar hukum pemberian bantuan pemerintah tersebut adalah Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2018 tentang Persyaratan dan Tata Cara serta Besaran Tunjangan Berkelanjutan bagi Pejuang, Perintis Kemerdekaan, dan Keluarga Pahlawan Nasional.

Dalam kaitannya dengan peringatan Hari Pahlawan (Harwan) 2020, Kemensos juga menggelar Bakti Sosial Kepahlawanan pada 10 November 2020 di kediaman janda pahlawan nasional KH Idham Chalid dan kediaman perintis kemerdekaan KRMH Soerjowirjohadipoetro, Wimo Sumanto, dan Nodjin Pardjer di Jakarta. ’’Dalam kesempatan itu, Kemensos juga akan menyalurkan bantuan sosial berupa sembako,’’ turur Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto.

Baca Juga :  Disela Pemeriksaan, Habib Rizieq Imami Polisi Salat Magrib Berjamaah

Baca juga: Presiden Jokowi Berikan Bintang Tanda Jasa, Berikut Daftar Penerimanya

ENAM TOKOH YANG DINOBATKAN MENJADI PAHLAWAN NASIONAL

SULTAN BAABULLAH

SULTAN BAABULLAH
  • Lahir 10 Februari 1528
  • Penguasa ke-24/sultan ke-7 Ternate (1570–1583)
  • Sultan Baabullah berperan memimpin perang melawan Portugis hingga pergi dari Ternate. Dijuluki pula sebagai Penguasa 72 Pulau (negeri) karena ada 72 kerajaan yang dipengaruhi Ternate. Namanya diabadikan sebagai nama bandara di Kota Ternate, Maluku Utara.

MACHMUD SINGGIREI RUMAGESAN

MACHMUD SINGGIREI RUMAGESAN
MACHMUD SINGGIREI RUMAGESAN
  • Raja Kerajaan Sekar di Papua Barat
  • Pendiri organisasi GTRIB (Gerakan Tjendrawasih Revolusioner Irian Barat)
  • Machmud adalah raja di Kerajaan Sekar yang wilayahnya sekarang berada di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Merupakan salah seorang tokoh pejuang pembebasan Irian Barat untuk bergabung ke Republik Indonesia.

JENDERAL POLISI (PUR) RADEN SAID SOEKANTO TJOKRODIATMODJO

Papua Barat-Maluku Utara Punya Pahlawan Nasional 2
JENDERAL POLISI (PUR) RADEN SAID SOEKANTO TJOKRODIATMODJO
  • Lahir 7 Juni 1908
  • Kapolri pertama (1945–1959)
  • Soekanto berkarir sebagai polisi sejak 1930. Dia pernah bertugas di beberapa daerah di Jawa dan Kalimantan. Saat masa penjajahan Jepang, Soekanto menjadi instruktur sekolah kader tinggi polisi di Sukabumi. Nama Soekanto diabadikan sebagai nama RS Polri tingkat I di Jakarta Timur.

ARNOLDUS ISAAC ZACHARIAS MONONUTU

Papua Barat-Maluku Utara Punya Pahlawan Nasional 3
ARNOLDUS ISAAC ZACHARIAS MONONUTU
  • Lahir 4 Desember 1896
  • Menteri penerangan ke-6 RI (1949–1953)
  • Rektor ke-3 Universitas Hasanuddin Makassar (1960–1965)
  • Mononutu aktif dalam pergerakan mahasiswa Indonesia di Eropa. Pasca kemerdekaan, dia memimpin kelompok anggota parlemen prorepublik di Negara Indonesia Timur (NIT) bentukan Belanda. Melakukan lobi-lobi agar NIT bergabung dengan RI.

SUTAN MUHAMMAD AMIN NASUTION

Papua Barat-Maluku Utara Punya Pahlawan Nasional 4
SUTAN MUHAMMAD AMIN NASUTION
  • Lahir 22 Februari 1904
  • Gubernur Sumatera Utara (1947, 1953)
  • Gubernur Riau (1958)
  • S.M. Amin adalah salah seorang tokoh pemuda yang terlibat dalam Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Dia merupakan perwakilan pemuda Sumatera dengan jabatan komisaris Jong Sumatranen Bond.

RADEN MATTAHER BIN PANGERAN KUSEN BIN ADI

Papua Barat-Maluku Utara Punya Pahlawan Nasional 5
RADEN MATTAHER BIN PANGERAN KUSEN BIN ADI
  • Kelahiran 1871
  • Pangeran ratu di Kesultanan Jambi
  • Mattaher dikenal sebagai panglima perang oleh masyarakat Jambi di era penjajahan Belanda. Julukannya adalah Singo Kumpeh. Mattaher gugur dalam pertempuran melawan pasukan Belanda di Muaro Jambi pada 1907.

Sumber: diolah

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment