Kunci Ranking Empat Dunia Jadi Juara: Bikin Lawan Gila

KalbarOnline.com – Gaya permainan Daniil Medvedev di lapangan memang tidak spektakuler dan liar. Pembawaannya tenang. Sama sekali tidak menggebu-gebu ingin segera mematikan lawan.

Tapi, justru itulah senjata berbahaya yang dimiliki ranking ke-4 dunia tersebut. Defense yang dia bangun solid. Dia juga begitu sabar menunggu lawan membuat kesalahan sendiri.

Selain itu, petenis Rusia tersebut sangat disiplin dengan pukulan-pukulan slice datar yang akurat. Dan, sesekali diselingi akselerasi forehand yang mengagetkan lawan.
Dampaknya, lawan akhirnya tak berkutik di lapangan. Itu dirasakan benar Alexander Zverev dalam final Paris Masters kemarin (9/11).

  • Baca Juga: Di Paris Rafael Nadal Jaya, Di Paris Rafael Nadal Tak Berdaya
Baca Juga :  Bantai Djokovic, Juara, Rafael Nadal Adalah Raja Tanah Liat Terbesar

Dengan senjata-senjatanya tersebut, Medvedev melumat Zverev dalam tiga set 5-7, 6-4, 6-1.

Hasil tersebut membuat Medvedev meraih gelar pertamanya di Paris Masters. Itu sekaligus menjadi trofi Masters ketiga Medvedev sepanjang karir. Total petenis 24 tahun itu sudah mengumpulkan delapan gelar ATP Tour.

’’Aku mencoba terus memberikan tekanan kepadanya (Zverev) sepanjang laga,’’ ucap Medvedev dilansir Associated Press. ’’Aku berusaha membuatnya gila dan memang tidak mudah bagi siapa pun melawanku jika aku bermain seperti ini,’’ tambah finalis grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka tahun ini tersebut.

Baca Juga :  HUT Kota Putussibau ke-128, Bupati Fransiskus Sebut Open Turnamen Bola Voli Akan Dihadiri Pemain Nasional Yolla Yuliana

Ini menjadi kali kedua Medvedev menumbangkan Zverev dalam tujuh kali pertemuan. Satu kemenangan Medvedev lain atas Zverev terjadi di final Shanghai Masters tahun lalu.

Bagi Zverev, kekalahan itu membuatnya gagal meraih gelar tiga kali berturut-turut di ATP Tour. Dalam dua keikutsertaannya sebelum ajang tersebut, dia selalu menjadi kampiun. Itu terjadi di dua ajang yang berlangsung di Cologne, Jerman.

’’Aku mulai kelelahan di set kedua,’’ ucap Zverev. ’’Set ketiga terasa semakin sulit. Dia terus membuatku berlari dan bergerak,’’ tambah petenis 24 tahun yang kini menduduki ranking ke-7 dunia tersebut.

Comment