Efek Covid-19, JKT48 Terancam Bubar Jika Tidak Kurangi Member dan Staf

KalbarOnline.com – Pengumuman yang tidak mengenakkan bagi fans JKT48 baru saja disampaikan oleh Melody Nurramdhani Laksani, Selasa (10/11). General manager teater JKT48 itu menyampaikan kondisi internal grup idola terbesar di Indonesia yang sedang mengalami masa sulit karena pandemi Covid-19. JKT48 terancam bubar jika tidak melakukan restrukturisasi member dan staf.

Pengumuman yang disamnpaikan Melody cukup singkat, 7 menit 55 detik. Melody mengatakan, pukulan terberat bagi JKT48 adalah ketika pertunjukan teater, handshake event, dan konser tidak bisa dilakukan selama pandemi. ”Kami merasa tujuan dibentuknya JKT48 tidak dapat diberikan secara maksimal. Faktanya, secara bisnis, grup ini mengalami kerugian yang menyakitkan. Di posisi yang sulit untuk beroperasi,” ujar Melody.

Memang, sejak akhir Maret 2020, kegiatan JKT48 menjadi tersendat. Terutama, pertunjukan teater yang menjadi nyawa grup idola itu. Bukan hanya untuk mempertahankan konsep idola yang bisa ditemui setiap saat. Tetapi, dari segi pemasukan, pertunjukan rutin memberikan dampak yang besar untuk menjaga cash flow. Apalagi, jika ditambah dengan handshake event dan konser.

”Saat ini, kami menemukan cara untuk melanjutkan kegiatan. Yaitu live streaming dan video call with jkt48,” imbuh Melody. Namun, hal itu tidak menolong. Seperti diketahui, live streaming baru dimonetisasi akhir-akhir ini saja. Video call memang membantu. Tetapi, tidak cukup untuk mempertahankan cash flow.

Melody bilang, saat ini ada 70 member termasuk siswi akademi dan kurang lebih 50 orang staf yang berusaha setiap harinya untuk memberikan energi positif kepada semua orang di Indonesia. Sampai November, mantan kapten JKT48 itu menyebut sudah melakukan semua hal untuk bertahan hidup.

Baca Juga :  Jelang Bebas, Abu Bakar Baasyir Sempat Dibawa ke RSCM

”Akan tetapi, sejujurnya dengan dihentikannya teater, handshake event, dan konser, kami berpikir tujuan sebenarnya dari JKT48 yaitu memberikan semangat bagi semua orang di Indonesia tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Walaupun semua sudah dilakukan dengan sekuat tenaga,” jelas Melody.

Lebih lanjut Melody mengatakan, faktanya secara bisnis JKT48 mengalami kerugian yang sangat menyakitkan. Kondisi ini membuat JKT48 berada di posisi yang sangat sulit untuk beroperasi. ”Beberpaa bulan terakhir, manajemen dan stakeholder berdiskusi. Apakah tidak ada cara lain bagi jkt48 selain untuk bubar?” kata Melody.

Baca Juga :  KemenPPPA Akan Susun Ulang Aturan Dispensasi Kawin

Melody jelas tidak main-main saat menyampauikan itu. Dia sempat memberi penegasan, bahwa saat ini JKT48 sudah tidak bisa melanjutkan lagi aktivitas dan harus berhenti. ”Apakah JKT48 yang bertahan selama sembilan tahun harus berhenti sampai saat ini? Apakah grup yang didukung banyak orang berhenti sampai di sini?” tanya Melody.

Bubar bisa jadi opsi terakhir. Yang jelas, saat ini JKT48 masih mau bertahan. Alasannya, justru pada saat pandemi, JKT48 harus bisa memberikan energi dan semangat supaya orang-orang bisa mengangkat kepala dari keterpurukan. Supaya berjuang untuk masa depan.

  • Baca Juga: Empat Bulan Teater Tak Beroperasi, Apa Kabar JKT48 Saat Ini?

”Setelah berdiskusi terus menerus, hanya ada satu cara agar JKT48 bisa bertahan. Cara itu adalah: pengurangan member dan staf JKT48,” tegas Melody. Dia tahu, restrukturisasi bukan kebijakan yang menyenangkan. Tapi, itu harus dilakukan supaya JKT48 bisa bertahan. Dia belum merinci kebijakan apa saja yang akan dilakukan. Yang pasti, dalam waktu dekat bakal ada update. Tentunya, pengumuman ini bukan prank!

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment