Ketua Umum Terpilih Secara Aklamasi Seolah Menjadi Tradisi di PBSI

KalbarOnline.com – Agung Firman Sampurna resmi menjadi ketua PP PBSI periode 2020–2024. Pria yang juga menjabat ketua BPK RI itu terpilih secara aklamasi.

Sebab, dia menjadi satu-satunya bakal calon (balon) yang lolos dalam musyawarah nasional di Hotel JHL Serpong, Tangerang, pada 5 dan 6 November.

Sebelumnya, terdapat nama Ketua Pengprov Banten Ari Wibowo yang juga mendaftar sebagai balon. Namun, Ari dinyatakan tidak lolos karena hanya mendapat 5 suara sah dan 5 lainnya tidak sah karena dobel dukungan.

Sementara itu, Agung mendapat 23 suara sah dari 29 yang didaftarkan. Sebagaimana diketahui, untuk bisa bertarung di munas, setiap calon harus didukung minimal 10 suara.

Terpilih secara aklamasi seolah menjadi tradisi di PBSI. Sebab, ketua terpilih pada periode sebelumnya seperti Wiranto (2016–2020), Gita Wirjawan (2012–2016), dan Djoko Santoso (2008–2012) juga terpilih aklamasi.

  • Baca Juga: Jadi Ketum PBSI, Agung: Teman-Teman Sudah Tahu Performance Saya di BPK
Baca Juga :  Pada 5-6 November, PP PBSI Pilih Ketua Umum Baru di Tangerang

Sebagai ketua, ada lima hal utama yang menjadi konsentrasi Agung. Pertama, mengelola organisasi yang baik dengan mengutamakan akuntabilitas-transparansi-trust building.

Selanjutnya, perekrutan pemain dan pelatih, aspek kemitraan, partisipasi masyarakat, industri olahraga, dan pengembangan bulu tangkis yang tersebar di 2.080 titik.

’’Klub di seluruh Indonesia ini penting untuk mendapat pelatihan agar tak sekadar berkembang, tapi juga jadi industri,’’ paparnya kemarin (6/11).

Memutar roda organisasi PBSI memang tidak mudah. Organisasi tersebut membutuhkan biaya yang sangat banyak. Sebagai gambaran, PBSI menjadi cabor yang terus intens menjalani pemusatan latihan di Cipayung saat kondisi pandemi sejak awal hingga sekarang tanpa vakum.

Padahal, mayoritas cabor sempat vakum.

Mengenai biaya, Agung menyebutkan bahwa bulu tangkis merupakan olahraga yang menjual jika kemasan dan branding dikelola dengan baik. ’’Sebenarnya organisasi itu tidak sulit-sulit amat. Membangun kemitraan dengan swasta bisa saling menguntungkan,’’ ujarnya.

Kemarin Agung sudah membuat tim formatur dengan dirinya sebagai ketua. Nama lain adalah Alex Tirta, Edi Sukarno, Eduart Wolok, dan Manuel H.V. Pangkong.

Baca Juga :  POBSI Kapuas Hulu bersama Star Sport Biliar Gelar Open Turnamen Dalam Rangka Memeriahkan HUT RI ke 78

Dalam tiga puluh hari ke depan, dia bersama tim formatur memilih jajaran kepengurusan PBSI. Agung menyebutkan, dirinya akan berfokus pada tata kelola organisasi serta tata kelola keuangan di PBSI.

Tujuannya, ketua umum dan sekretaris jenderal dibebastugaskan dari wewenang pengelolaan keuangan. Ketum hanya fokus di kebijakan. Nanti dibentuk manajemen eksekutif yang memang kompeten dan memiliki waktu secara intens.

Struktur organisasi memang sudah harus cepat diselesaikan PBSI. Sebab, rintangan di depan sudah menghadang. Kejuaraan bergengsi seperti Thomas dan Uber Cup hingga Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung tahun depan.

Nah, langsung dihadapkan pada Olimpiade di tahun perdana menjadi pengalaman pertama bagi Ketum PBSI. Sebab, biasanya Olimpiade terselenggara di akhir masa jabatan. ’’Mari sama-sama berdoa pada 2021 aman. Itu penting,’’ kata pria kelahiran Madiun itu.

Comment