Donald Trump Belum Kalah Telak dari Biden, Masih Punya Peluang Sama

KalbarOnline.com – Penghitungan suara Pilpres AS 2020 masih terus dilakukan. Kedua calon presiden baik Donald Trump maupun Joe Biden belum ada yang menang mutlak. Keduanya belum ada yang bisa meraih 270 electoral votes.

Trump memenangkan negara bagian yang menjadi medan pertempuran utama seperti Florida, Ohio, dan lainnya. Sementara Joe Biden unggul di Minnesota dan New Hampshire, serta memimpin di Arizona sesuai proyeksi NBC News.

  • Baca juga: Menang di Florida, Jalan Donald Trump ke Kursi Presiden Bakal Mulus?

Belum ada pemenang sampai Rabu (4/11). Sebab, Biden yang merupakan calon dari Partai Demokrat belum memberikan pukulan KO telak yang menentukan kemenangan.

Pertarungan sekarang tampaknya bergantung pada negara bagian kunci yakni Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania. Tiga negara bagian ini secara historis Demokratik menempatkan Trump di Gedung Putih empat tahun lalu ketika dia menang tipis. Tetapi North Carolina, Georgia, Arizona, dan Nevada juga masih berpeluang menurut NBC News.

Pada Rabu (4/11), NBC News memproyeksikan bahwa Biden akan memenangkan negara bagian Maine. Dan dengan itu Biden bisa meraih tiga dari empat suara Electoral College negara bagian.

Trump harus memenangkan Florida untuk mendapatkan kesempatan. Sementara Biden memiliki banyak jalan menuju kemenangan. Di Electoral College, seperti perhitungan Reuters hingga Rabu (4/11), Biden mengantongi 227 suara sementara Trump memiliki 213 suara. Butuh 270 suara untuk menuju Gedung Putih.

Baca Juga :  Barack Obama Orasi demi Biden, Kritik Balik Kinerja Trump

Dengan perkiraan hampir 25 juta suara masih akan dihitung, Trump dan Biden masih sama kuat atau masih berpeluang sama. Biden memiliki sisa 67,7 juta suara atau 50 persen, sementara Trump 65,5 juta atau 48,4 persen. Sementara 2,2 juta lainnya memilih kandidat dari pihak ketiga atau tertulis.

Dengan 89 persen dari suara yang diharapkan dihitung di Wisconsin, Biden memiliki peluang 49,3 persen menjadi 49 persen dari Trump. Banyak suara yang masih datang dari daerah-daerah yang condong ke Demokrat seperti Green Bay dan Kenosha.

Trump memenangkan Florida 51,2 hingga 47,8 persen dengan 96 persen suara yang diharapkan masuk. Dia mengklaim Ohio 53,3 persen menjadi 45,2 persen dengan 90 persen masuk. Dia juga memenangkan Texas dan Iowa dengan margin yang sama.

Biden memenangkan Minnesota 52,7 hingga 45,3 persen dengan 93 persen suara yang diharapkan masuk dan dia memimpin di Arizona 51,8 hingga 46,8 persen dengan 82 persen suara yang diharapkan dihitung. Biden juga mengambil satu suara elektoral dari distrik kongres di Omaha, Nebraska. Selain itu, Biden dan Demokrat membukukan kemenangan yang memang diharapkan di Virginia, Colorado, dan New Mexico.

Baca Juga :  Wang Yi Sebut Indonesia-Tiongkok Bekerja Sama Kalahkan Virus Korona

Biden berbicara kepada para pendukung setelah tengah malam di Wilmington, Delaware, bahwa dia merasa percaya diri meski gagal memberikan pukulan knock-out awal yang diharapkan tim kampanyenya. “Jaga keyakinan, teman-teman. Kita akan memenangkan ini,” kata Biden kepada pendukungnya dengan nada optimis.

Dia mengatakan hasil bisa datang Rabu pagi, tapi mungkin butuh waktu lebih lama. “Kami yakin kami berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pemilihan ini,” katanya.

Sementara itu, Trump juga berbicara kepada para pendukungnya. Trump mengklaim bahwa dia memenangkan pemilihan presiden. Namun, dia tetap merasa dicurangi.

“Ini penipuan terhadap publik Amerika. Ini memalukan bagi negara kami. Kami bersiap-siap untuk memenangkan pemilihan ini, terus terang, kami memang memenangkan pemilihan ini,” tegas Trump.

Dia kemudian berjanji untuk mengambil tindakan hukum untuk menghentikan semua penghitungan suara dan mengancam akan membawa hasil pemungutan suara ke Mahkamah Agung.

Comment