Biang Keringat dan Alergi pada Bayi Tak Sama, Lho!

Menemukan ruam dan bintik-bintik kecil di area leher, lipatan tangan, dan beberapa bagian tubuh lain pada si Kecil tentu akan membuat Mums khawatir. Apalagi, biang keringat bisa saja salah dikenali sebagai alergi. Agar tak salah lagi, yuk kenali bedanya, Mums.

Biang Keringat vs Alergi, Apa Bedanya?

Bukan rahasia lagi, bayi memiliki kulit yang lebih halus dan lebih sensitif daripada kulit orang dewasa. Inilah yang membuat si Kecil lebih mudah mengalami masalah kulit, seperti ruam panas (miliaria) atau umum disebut biang keringat. Kondisi ini terjadi ketika kulit mengeluarkan keringat, tetapi keringat tidak bisa sampai ke permukaan kulit dan menguap.

Kenapa keringat bisa terjebak di bawah kulit? Karena bayi memiliki kelenjar keringat yang lebih kecil dan kurang mampu mengatur suhu tubuhnya, sehingga lebih rentan terkena biang keringat. Selain itu, faktor lain yang membuat si Kecil lebih mungkin mengalami biang keringat adalah:

  • Bayi belum bisa mengendalikan lingkungannya, seperti tidak dapat melepaskan pakaian yang dikenakan ketika merasa kepanasan atau menjauh dari sumber panas.

  • Tubuh bayi kurang efektif mengatur suhu.

  • Bayi cenderung memiliki lebih banyak lipatan kulit, yang dapat memerangkap panas dan keringat.

Secara umum, biang keringat dapat dikategorikan berdasarkan tingkat keparahannya. Namun, yang paling umum terjadi adalah penyumbatan kelenjar keringat di dekat permukaan kulit (epidermis) dan lapisan kedua kulit (dermis) hingga menyebabkan benjolan kecil, perubahan warna seperti kemerahan, dan gatal.

Bagaimana dengan alergi? Reaksi alergi dapat menyebabkan ruam di kulit si Kecil dalam berbagai bentuk. Manifestasi alergi yang paling umum adalah bercak kering dan gatal (eksem), atau biasa disebut dermatitis atopik. Bahkan faktanya, 60% bayi mengalami eksem pada tahun pertama kehidupan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Cokelat Bikin Wajah Jerawatan?

Kulit penderita eksem biasanya berjenis kering, sekalipun tinggal di negara tropis seperti Indonesia, atau ketika kulitnya dalam kondisi lembap seperti sehabis mandi. Dan pada kenyataannya, kulit akan lebih sensitif serta rentan reaktif terhadap faktor eksternal, seperti alergen atau pencetus alergi, cuaca, keringat, debu, dan lain-lain.

Bentuk lain dari gejala alergi pada bayi adalah ruam berupa bentol gatal berwarna merah atau putih (urtikaria/biduran). Biduran dapat terjadi segera setelah si Kecil terpapar sesuatu atau makan makanan tertentu yang membuatnya alergi. Areanya pun bisa muncul di mana saja pada tubuh.

Baca juga: Begini Aturannya Jika Mums Ingin Lari saat Hamil!

Cara Membedakan antara Biang Keringat dan Alergi

Sudah tahu definisi biang keringat dan alergi, tetapi Mums belum paham benar bagaimana cara membedakannya? Beberapa poin ini mungkin bisa membantu:

1. Biang keringat

  • Hanya muncul saat cuaca panas, berada di tempat bersuhu tinggi, atau saat bayi memakai pakaian yang tebal dan berlapis-lapis.

  • Biang keringat muncul dalam bentuk benjolan merah kecil, baik di kepala bayi, leher, bahu, maupun di dada.

  • Biang keringat bisa menimbulkan rasa gatal, jadi perhatikan jika bayi menggaruk kulit yang teriritasi.

  • Dalam kebanyakan kasus, ruam akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan atau kunjungan dokter.

2. Eksem

  • Bercak kulit kering dan seperti bersisik. Ini adalah tanda umum eksem ringan.

  • Eksem terasa gatal, ruam kemerahan, serta menebal di area yang timbul berulang akibat garukan.

  • Jika kulit bayi menjadi merah gelap, itu menandakan eksem parah, yang biasanya disertai dengan gejala yang memburuk dan rasa gatal yang hebat di seluruh tubuh.

  • Eksem bersifat genetik atau diturunkan dari riwayat keluarga. Jika Mums dan Dads atau salah satu memiliki riwayat sebagai penderita eksem, asma, atau rhinitis alergi, maka si Kecil akan berpeluang lebih besar mendapatkan bakat eksem dalam hidupnya.

  • Eksem adalah penyakit yang berlangsung seumur hidup (kronis), sehingga bisa muncul kapan saja.

3. Biduran

  • Berbentuk benjolan seperti gigitan serangga dan berwarna merah atau merah muda.

  • Terasa gatal, menyengat, atau bahkan terbakar.

  • Lokasi umum munculnya biduran adalah di wajah, tangan, kaki, dan alat kelamin. Namun, bisa muncul di area tubuh mana saja.

  • Dapat menghilang di satu tempat dan muncul di bagian tubuh lain beberapa saat kemudian.

  • Jika gatal-gatal disertai dengan mengi ataupun mulut dan lidah bayi mulai membengkak, segeralah temui dokter.

  • Biduran dapat berlangsung selama beberapa jam hingga berminggu-minggu. Terkadang, gatal-gatal bisa bertahan lebih dari 6 minggu. Ini dikenal sebagai gatal-gatal kronis.

  • Gejala urtikaria juga dapat menjadi penyerta dari syok anafilaksis (gagal napas), tenggorokan bengkak, dan kehilangan kesadaran. Ini membutuhkan perawatan medis segera.
Baca juga: Kok, Feses Bayi Berdarah?

Referensi:

Medical News Today. Heat Rash.

Healthline. Hives on Baby.

Baby Centre. Eczema on Baby.

Comment