Alasan Wiranto Mengapa tidak Mencalonkan lagi sebagai Ketum PP PBSI

KalbarOnline.com-Masa kepengurusan PP PBSI 2016-2020 resmi berakhir hari ini. Ini ditandai dengan diadakannya Musyawarah Nasional (Munas) di JHL Solitaire Gading Serpong, Tangerang, hari ini dan besok.

Ketua Umum PP PBSI 2006-2020 Wiranto mengatakan bahwa dia sangat berat hati untuk tidak mencalonkan lagi sebagai ketua umum. Soal itu, Wiranto memiliki alasan.

“Pertimbangannya adalah saya fokus pada tugas ketua dewan pertimbangan presiden,” kata Wiranto dalam sambutannya di pembukaan munas hari ini (5/11).

“Seperti yang kita ketahui bersama, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, Presiden Joko Widodo menghadapi masalah bangsa yang sangat kompleks,” imbuhnya.

  • Baca Juga: Ari Terganjal Dukungan Ganda, Ketua BPK Jadi Calon Tunggal Ketum PBSI

Sebelum menjadi ketum PP PBSI, Wiranto pernah menjadi ketua umum tiga organisasi olahraga nasional. Yakni Ketum PP TI (Taekwondo), PP Forki (Karate), dan PP Gabsi (Bridge).

“Walau pernah memimpin tiga organisasi itu, bisa memimpin organisasi bulu tangkis membuat saya bangga dan terhormat. Ini adalah olahraga yang terbukti mampu mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan bendera Merah Putih di berbagai macam ajang olahraga dunia. Itu tidak mudah dan ternyata kita memang bisa,” kata Wiranto.

Baca Juga :  Jika Melihat Situasinya, Ketua Umum PP PBSI Bisa Terpilih Aklamasi

Wiranto berharap agar munas yang berjalan hari ini dan besok berjalan dengan lancar. Dia melihat suasana munas di lokasi sangat kondusif. “Memang saya lihat sekarang, kondisinya dingin. Saya kira bisa, besok waktu pemilihan juga bisa dingin. Pertama ini musim hujan. Kedua ini bukan munas parpol,” canda Wiranto.

“Kalau munas parpol, suasananya panas. Tetapi hari ini dingin, banyak yang tersenyum, dan orang-orangnya sehat. Semoga sampai besok suasananya seperti ini,” ucap Wiranto.

Ketua Umum KONI Marciano Norman berharap agar pengurus PP PBSI tidak sampai berkonflik. Bagi pengurus yang tidak terpilih, saran Marciano, mereka harus cukup berbesar hati dan memberikan dukungan dalam pembentukan pengurus baru. “Jangan sampai justru konflik pengurus inilah yang banyak menghiasi media cetak dan media elektronik,” ucap Marciano.

Sementara itu, Ketum PP PBSI 2020-2024 bisa terpilih secara aklamasi. Ini setelah satu bakal calon yakni Ari Wibowo dipastikan gagal bertarung dalam memperebutkan kursi ketua umum.

Baca Juga :  Sambut HUT Polwan ke-75, Polres Kapuas Hulu Gelar Olahraga Bersama

Ketua Pengrov Banten itu hanya meraih lima suara yang sah di antara total 10 suara yang didaftarkan ke tim penjaringan. Lima suara lainnya tidak sah akibat dukungan ganda.

Lima suara yang ganda berasal dari Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Jambi, Maluku Utara, dan Banten. Di Banten, selain Ari yang mencalonkan diri sebagai bakal calon ketum, sang sekretaris umum Ferly, justru mendukung pencalonan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Agung Firman Sampurna.

Jadi, suara Banten tidak sah. Artinya, Agung Firman bisa terpilih secara aklamasi besok.

“Dedikasi beliau luar biasa,” kata Menpora Zainudin Amali dalam sambutannya memuji kepemimpinan Wiranto di PP PBSI. “Atas nama pemerintah dan atas nama pribadi sebagai Menpora kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi dan pengabdian luar biasa Pak Wiranto untuk perkembangan olahraga bulu tangkis Indonesia,” imbuhnya.

Comment