Xi Jinping Lebih Senang Donald Trump jadi Presiden Lagi, Ini Alasannya

KalbarOnline.com – Para analis politik membahas dan memprediksi kemenangan calon presiden Amerika Serikat antara Donald Trump dan Joe Biden. Kemenangan keduanya nanti juga dikaitkan dengan isu perang dingin melawan Tiongkok. Seorang pengamat justru menilai Presiden Tiongkok Xi Jinping lebih senang Trump yang menang dalam Pilpres 2020. Mengapa demikian?

Profesor pemerintahan di Claremont McKenna College, Minxin Pei, menilai selama ini respons pandemi Covod-19 dari Trump justru menguntungkan Tiongkok secara signifikan. Andai Trump terpilih lagi, justru akan menjadi hadiah untuk Xi Jinping.

  • Baca juga: Kantongi 5 Suara, Biden Raih Kemenangan di New Hampshire

“Yang pasti, Trump telah memberikan pukulan menyakitkan kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping. Perang dagang dan teknologinya menghancurkan hubungan komersial AS-Tiongkok dan dukungan pemerintahannya untuk Taiwan telah membuat marah para pemimpin Tiongkok. Tetapi ketika para pemilih Amerika bersiap untuk menuju pemungutan suara pada 3 November, Trump justru memiliki satu hadiah untuk Xi yakni kehancuran pemilu,” katanya seperti dilansir dari Project-Syndicate, Selasa (3/11).

Baca Juga :  Berdasar Survei, Usia 20-49 Tahun Paling Banyak Tularkan Covid-19

Bagi Tiongkok, Donald Trump adalah anugerah. Selain itu, kebijakan luar negeri America First ala Trump telah mengasingkan sekutu tradisional AS, membuatnya sulit untuk membangun koalisi yang luas untuk melawan Tiongkok.

Di satu sisi, jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan kemenangan bagi pesaing Trump yakni mantan wakil presiden, Joe Biden. Tetapi pemilihan presiden kemungkinan akan diperketat. Bahkan jika Trump tertinggal dari Biden dalam suara populer secara keseluruhan, hasil di negara bagian sebagai medan pertempuran yang akan menentukan pemenang di Electoral College bisa jadi terlalu dekat untuk diumumkan pada malam pemilihan. Itu akan menciptakan celah bagi Trump dan Partai Republik untuk menggunakan kendali mereka atas banyak kendali kekuasaan untuk tetap berpegang pada Gedung Putih.

“Meski skenario mimpi buruk dari pertempuran pascapemilu yang berlarut-larut, salah satunya akan merusak demokrasi Amerika yang tidak dapat diperbaiki. Namun itu menyenangkan Partai Komunis Tiongkok,” katanya.

Baca Juga :  Soal Hubungan dengan AS, Menlu Tiongkok Yakin Bakal Kembali Normal

Tiongkok dinilai bisa mendapatkan keuntungan lebih jika Trump muncul sebagai pemenang dari pemilihan presiden. Meski pemerintahan Trump periode kedua akan semakin memperketat militer dan teknologi di sekitar Tiongkok, namun kelanjutan masa kepresidenannya dinilai akan tetap menjadi keuntungan bagi rezim Xi.

“Sebagai permulaan, mayoritas orang Amerika akan menganggap Trump sebagai presiden tidak sah jika dia kehilangan suara populer, seperti yang sekarang tampaknya sudah pasti. Lebih buruk lagi, negara itu bisa terjun ke dalam perang sipil politik jika Trump memenangkan masa jabatan kedua melalui penindasan pemilih besar-besaran,” tegas Pei.

Di satu sisi, kebijaksanaan konvensional menyatakan bahwa para pemimpin Tiongkok lebih memilih kemenangan Biden. Meski, Tiongkok nantinya mungkin akan menghadapi Barat yang lebih bersatu, pemerintahan Biden akan lebih dapat diprediksi dan terbuka untuk kerja sama tentang perubahan iklim dan kesehatan publik secara global.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment