Categories: Nasional

Kelewatan, Masih Ada yang Minta Pelicin untuk Urus Surat Bebas Covid

KalbarOnline.com – Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan, dalam situasi pandemi Covid-19, masih ada responden yang mengaku pernah dimintai uang pelicin untuk mengurus surat bebas virus korona. Hal ini diketahui LSI setelah melakukan serangkaian survei.

Dalam surveinya, LSI memberi pertanyaan ‘apakah ibu/bapak atau keluarga bapak/ibu pernah diminta memberikan hadiah/uang untuk mendapatkan pelayanan yang ibu/bapak butuhkan di luar biaya resmi?’.

Hasilnya, responden yang menjawab, ‘Ya’ pada Agustus sebanyak 19 persen, September 33 persen dan Oktober 18 persen. Sementara itu, responden yang menjawab ‘Tidak’ pada Agustus sebanyak 81 persen, September 67 persen dan Oktober 82 persen.

“Dari yang mengurus surat keterangan bebas Covid-19 itu menyatakan bahwa mereka dimintai uang atau hadiah untuk memperlancar proses pelayanan itu,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam hasil survei yang disiarkan daring, Selasa (3/11).

Selain itu, LSI juga turut menanyakan responden dalam hal berobat atau mengantar anggota keluarga untuk berobat terkait Covid-19. Hasilnya, masih ada responden yang mengaku dimintai uang.

Hasil itu dari pertanyaan ‘apakah ibu/bapak atau keluarga bapak/ibu pernah diminta memberikan hadiah/uang untuk mendapatkan pelayanan yang ibu/bapak butuhkan di luar biaya resmi?’

Dari jawaban tersebut, masih ada respon yang menjawab ‘Ya’ pada Agustus sebanyak 25 persen, September 5 persen dan Oktober 28 persen. Sementara, yang menjawab ‘Tidak’ pada Agustus sebanyak 75 persen, September 95 persen dan Oktober 28 persen.

Menurut Djayadi, meski yang menjawab tidak lebih banyak, namun masih ada yang dimintai uang pelicin dalam hal berobat atau mengantar anggota keluarga untuk berobat terkait Covid-19.

“Paling tidak persepsi atau pengakuan masyarakat bahwa perilaku korupsi itu masih tetap ada sekalipun itu terkait dengan layanan layanan yang terkait langsung mengatasi masalah terkait Covid-19,” tandas Djayadi.

Survei ini dilakukan terhadap 206.983 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh Indonesia yang pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang dua tahun terakhir. Secara rata-rata, sekitar 70 persen di antaranya memiliki nomor telepon.

Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelpon sebanyak 5.688 data dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.200 responden dilakukan pada 13-17 Oktober 2020. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Komunitas Energi Muda Dukung Sugioto Maju Wakil Wali Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…

2 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

7 hours ago

Pemkot Pontianak Salurkan 41 Hewan Kurban, Salat Idul Adha Digelar di Depan Kantor Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…

8 hours ago

Pj Wako Sebut Persyaratan Lunas PBB di PPDB Sifatnya Edaran, Dilampirkan Saat Siswa Dinyatakan Diterima

KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…

9 hours ago

Kapolsek Pulau Maya Beri Pembinaan Cegah Bullying di SMP Negeri 03 Pulau Karimata Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas  mengunjungi…

9 hours ago

Pemkot Pontianak Larang Penggunaan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…

9 hours ago