Situasi Kritis, Balapan Penutup MotoGP 2020 Terancam Batal

KalbarOnline.com – Kurva Covid-19 di Portugal masih tinggi. Pemerintah setempat tengah meninjau ulang rencana kegiatan besar yang digelar di sana. Situasi tersebut turut mengancam pergelaran seri penutup MotoGP di Sirkuit Algarve, Portimao, pada 22 November mendatang.

Perdana Menteri Portugal Antonio Costa menginginkan balapan berlangsung secara tertutup, tanpa penonton. ”Kami sudah memberi tahu penyelenggara bahwa balapan MotoGP akan berlangsung tanpa penonton karena ketidakmampuan kami dalam menyelenggarakan event berskala (besar, Red),” papar Costa dilansir Eurosport.

Pernyataan tersebut merujuk pada pergelaran F1 yang juga berlangsung di Portimao Minggu lalu (25/10). Costa mengatakan, protokol kesehatan gagal dijalankan. Sebab, saat itu ribuan penonton hadir di Sirkuit Algarve, Portimao.

  • Baca Juga: Andrea Dovizioso Diisukan ke Yamaha, Jorge Lorenzo Pindah ke Aprilia?
Baca Juga :  Era Disrupsi, Sandi Uno Dorong UMKM Berkolaborasi

”Apa yang terjadi di Grand Prix tidak bisa diterima dan tidak bisa diulangi (lagi, Red),” paparnya.

Saat ini, Portugal kembali melakukan PSSB di sejumlah tempat terkait lonjakan kasus Covid-19. Merujuk data Worldometer, per 31 Oktober 2020, sebanyak 4.007 kasus baru muncul di Portugal. Dan, 39 di antaranya meninggal dunia.

GP One melaporkan, 14 kasus positif Covid-19 datang dari tim peserta F1 pasca pergelaran GP Portugal. Kondisi ini jelas mengancam pergelaran MotoGP. Seri yang diproyeksikan menjadi balapan penutup musim ini sebelumnya juga mengincar kehadiran penonton dengan jumlah yang besar.

Baca Juga :  Pj Sekda Erwin Harap Fespati Munculkan Atlet Berprestasi

Namun, rencana tersebut harus ditinjau ulang. Menteri Kesehatan Portugal Diogo Serras Lopez bahkan bersuara lebih keras. Menurut dia, kasus Covid-19 di Portugal berpotensi besar mengancam penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Algarve.

”Keputusan terbaik akan dibuat berdasar evolusi dari pandemi (Covid-19, Red) dan yang terjadi selama beberapa hari mendatang,” papar Lopez.

Comment