Tim Indonesia Pasti Ikut pada Tiga Turnamen Awal Tahun 2021

KalbarOnline.comLeg Asia Open 2020 resmi berlangsung di Bangkok, Thailand. Nama turnamen dengan level super 1000 tersebut adalah Thailand Open. Selain Thailand Open, BWF World Tour Finals (WTF) 2020 juga diadakan di Negeri Gajah Putih tersebut.

Dalam rilis resminya, Thailand Open I diselenggarakan pada 12–17 Januari 2021. Kemudian, dilanjutkan dengan Thailand Open II pada 19–24 Januari 2021. Pemain yang lolos ranking akan melanjutkan WTF 2020 pada 27–31 Januari 2021.

Di ajang Thailand Open ini, turnamen menggunakan bubble system. Semua peserta dan ofisial diwajibkan menjalani tes dan karantina sebelum pertandingan.

Baca Juga :  Kecolok Jari, Buta Sebelah, Eks Juara Dunia Bertarung Hingga Akhir

Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen menyatakan, Thailand memang punya sejarah penyelenggaraan bulu tangkis yang cukup sukses. Karena itu, mereka menjamin turnamen tersebut bisa dihelat dengan baik.

”Pertandingan leg Asia ini menghadirkan peluang penting bagi kami untuk memulai kembali turnamen. Kami juga ingin segera melihat para pemain kembali beraksi,” kata Hoyer Larsen.

Presiden Federasi Bulu Tangkis Thailand (BAT) Khunying Patama Leeswadtrakul antusias menyambut kembalinya turnamen internasional di negaranya. Apalagi, ada tiga turnamen besar yang diadakan sekaligus dalam satu negara.

”Kami memiliki dukungan yang luar biasa untuk menyelenggarakan turnamen bersejarah ini. Tentu saja semua dilakukan di bawah pengawasan ketat untuk kesehatan dan keselamatan semua orang,” ungkap Leeswadtrakul.

Baca Juga :  3 Ronde, 4 Kali Jatuhkan Lawan, Masa Depan Sang Tangan Martil Cerah

Sementara itu, Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto sudah memberi sinyal bahwa pihaknya sangat mungkin akan turun di Thailand Open.

”Kami menganggap penanganan keselamatan ini sudah sesuai dengan harapan kami. Kalau yang Denmark (Open), mohon maaf penanganannya masih memiliki banyak celah,” ujarnya.

Budi juga mempertimbangkan jarak Jakarta–Bangkok yang relatif lebih dekat dan dapat ditempuh dengan penerbangan tanpa transit. ”Risiko terpapar cukup tinggi kalau terlalu banyak transit. Di Thailand, kami berencana carter pesawat. Agak sombong sedikit,” candanya.

Comment