Cerita Dokter Tirta Edukasi Covid-19 di Masyarakat

KalbarOnline.com – Tirta Mandira Hudi atau lebih akrab disapa Dokter Tirta mulai dikenal masyarakat dengan aksi dan ucapannya terkait pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia. Saat ini, Tirta pun juga aktif sebagai relawan Covid-19 dengan orientasi mengedukasi masyarakat mengenai virus tersebut.

Dia pun berbagi pengalaman mengenai aktivitas kerelawanannya di berbagai kota di Indonesia. Salah satu pengalaman yang ia beberkan adalah ketika berada di Cilincing, Jakarta Timur. Di mana kala itu, dia ditantang oleh salah seorang warga untuk melepas masker dengan maksud meyakinkan mereka untuk menerapkan protokol kesehatan.

“Contoh di Cilincing saya edukasi, orang yang saya edukasi itu bilang,’ mas dokter gua mau pake masker kalau lu copot duluan’, yaudah saya copot, minta salaman, tapi saya minta dia untuk pake masker, yaudah kata dia oke,” ungkap dia dalam webinar Anak Muda Bawa Perubahan, Rabu (28/10).

Padahal, melakukan kontak langsung memiliki potensi yang begitu besar untuk terinfeksi virus. Namun ia tetap menerima permintaan warga tersebut demi misi kemanusiaan yang tengah ia jalani. Tentunya setelah melakukan hal tersebut, dirinya pun segera mencuci tangan dengan sabun yang merupakan bagian daripada protokol kesehatan 3M, di mana dua lainnya adalah wajib memakai masker dan wajib menjaga jarak dan hindari kerumunan.

Baca Juga :  Menag Fachrul Razi Dinyatakan Sembuh Dari Covid-19

“Saya setelah bersalaman dengan orang yang ngga percaya covid itu, saya selalu cuci tangan, jujur capek dan berat. Saya ngga digaji pemerintah, ngga sama sekali, ketemu keluarga tiga bulan sekali, tidur sehari 4 jam, saya seminggu ini pindah kota 5 kota, Jakarta, Jogja, Bandung Semarang dan Bali besok. Jadi relawan harus siap di lapangan, dan harus siap ikuti SOP,” tambahnya.

Tak lupa, ia juga melakukan Swab test untuk memeriksa kesehatan dirinya setelah berinteraksi tanpa menggunakan pelindung apapun. Bahkan, hingga saat ini Tirta telah melakukan swab test sampai 11 kali sebagai bukti dirinya sehat karena tetap patuh pada protokol kesehatan.

Baca Juga :  BSU Rp 600 ribu untuk Guru Madrasah, Kemenag: Rekening Harus Aktif

“Besoknya saya Swab dan alhamdulillah negatif. Jadi orang lapangan (relawan) ini, (datang ke) Surabaya, Bandung, Bali, itu mereka kalau mau pakai masker nantang dulu saya minta copot, saya yakin aja, Alhamdulilllah saya Swab belasan kali itu negatif, sampai pak (Kepala Satgas Covid-19) Doni Monardo bingung,” tutur dia.

Kemudian, ia juga menjelaskan alasan mengapa ia turun menjadi relawan untuk mengedukasi, karena literasi atau pemahaman masyarakat tentang virus yang menyebar lewat manusia ini rendah, seperti yang terjadi di Boyolali, Jawa Tengah.

“Saya ke Boyolali survei dan edukasi di sana, mereka bertani ngga pakai masker, kenapa, karena mereka taunya Covid-19 itu keluarnya jam malam, soalnya di berita korona keluarnya jam malam terus, akhirnya orang desa ngga takut. karena mereka pikir kan mereka keluar di siang hari,” pungkasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment