Kembangkan Teknologi 6G, Vivo Prediksi Tiga Hal Ini

KalbarOnline.com – Vivo baru-baru ini mengadakan pertemuan komunikasi eksternal yang berfokus pada pengembangan teknologi jaringan seluler 6G. Qin Fei, Dekan Vivo Communication Research Institute, mengatakan saat ini Vivo telah memulai riset 6G.

Perusahaan saat ini sedang meneliti beberapa skenario dan teknologi utama. Dalam pandangan Qin Fei, ponsel, kacamata berteknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), dan robot adalah produk penting untuk membangun kehidupan digital di era 6G.

Mengenai robot, Qin Fei memprediksi bahwa setelah tahun 2030, robot multifungsi akan menggantikan robot utama yang ada. Selain itu, ada ruang untuk memperbarui dan menyimpan kapasitas pintar mereka. Akan ada kemajuan signifikan dalam teknologi terkait robot lainnya.

Sejauh menyangkut teknologi AR dan VR, Qin Fei percaya bahwa kacamata masa depan akan lebih tipis dan lebih nyaman. Mereka juga akan memiliki lebih banyak konektivitas dengan User Interface (UI) untuk membaca otak manusia secara akurat.

Baca Juga :  32 Tahun Peristiwa Talangsari, Korban Masih Berharap Negara Penuhi Hak

Untuk smartphone, dia yakin tidak akan ada pengganti smartphone di era 6G. Alasan utamanya adalah layar sentuhnya sangat sulit untuk diganti. Komunikasi masih membutuhkan modul komunikasi untuk terhubung; daya komputasi membutuhkan unit komputasi, inti ARM, dan lainnya. Dia menyebut, setiap orang membutuhkan terminal informasi yang cerdas sebagai pintu masuk ke dunia digital.

Ketika berbicara tentang bidang atau jenis grup mana yang lebih disukai Vivo di era 6G, Qin Fei menjawab bahwa perusahaan akan mengembangkan lebih banyak terminal 2C (To C) di masa depan, dan lebih banyak aplikasi akan bergantung pada hulu untuk menyediakan layanan bisnis yang sesuai dan memainkan jangka panjang.

Saat membicarakan perbedaan 5G dan 6G, Qin Fei mengatakan bahwa 4G dan 5G memiliki koneksi digital. Namun, 6G akan memperkuat keduanya dan menggabungkan pengembangan cerdas untuk menyediakan layanan terintegrasi seperti komunikasi, komputasi, dan penyimpanan.

Baca Juga :  Doni Minta Warga yang Pernah Berkerumun Sukarela Lakukan Tes Swab

Dia juga menekankan bahwa 6G tidak bisa begitu saja setara dengan teknologi 5G plus Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pada tahap ini, kedua teknologi ini menurutnya tidak bergantung satu sama lain dan akan bergerak menuju pengembangan terintegrasi di masa mendatang.

Terakhir, dia menyebut kalau dalam pengembangan jaringan 6G, akan terjadi persaingan yang sangat besar antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Sejak awal tahun lalu, presiden AS telah menyatakan keinginannya agar Amerika menjadi yang pertama di 6G.

Namun sayangnya ambisi AS untuk menjadi pionir di bidang 6G tidak didukung dengan fakta akan adanya pabrikan Amerika saat ini di antara pemain utama dalam teknologi 5G. Untuk bidang ini, hanya diisi oleh nama-nama seperti Nokia (Finlandia), Ericsson (Swedia), dan Huawei (Tiongkok).

Comment