Dulu Musuh, Kini Najib Razak Dukung Anwar Ibrahim jadi Perdana Menteri

KalbarOnline.com – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, meminta kerelaan dari anggota parlemen koalisi pada Senin (26/10) untuk mendukung tawaran perdana menteri pemimpin oposisi Anwar Ibrahim. Najib Razak sendiri saat ini adalah anggota parlemen partai yang sekarang berkuasa. Tak pelak, kabar tersebut menjadi dinamika politik tak terduga yang terjadi di Malaysia.

Maklum saja, Najib Razak dan Anwar dulu bisa dibilang bermusuhan. Mereka berseteru dalam pemilu pada 2018. Anwar Ibrahim adalah salah satu pemimpin kunci dalam koalisi untuk mengalahkan Najib Razak dalam pemilihan bersejarah pada 2018. Najib Razak setelah lengser dari kursi Perdana Menteri, kemudian divonis korupsi dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan dan telah mengajukan banding atas putusan tersebut.

  • Baca juga: Jabatan Muhyiddin Yassin Sebagai Perdana Menteri Malaysia Makin Goyah

Tak pelak, dukungan Najib Razak untuk Anwar Ibrahim dapat membuat hubungan dengan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin meruncing. Seperti diketahui, Muhyiddin menghadapi seruan untuk mengundurkan diri setelah Raja Malaysia menolak permintaannya. Dia diminta untuk mengumumkan pemerintahan darurat di tengah tantangan kepemimpinan dari Anwar Ibrahim.

Baca Juga :  Shinzo Abe Mundur dari Kursi Perdana Menteri Jepang

Muhyiddin memiliki mayoritas dua kursi di parlemen Malaysia dan setiap perubahan dukungan dari dalam koalisinya akan berarti dia kehilangan mayoritas.  Najib Razak menanggapi laporan tentang dukungannya untuk Anwar. Dia mengatakan bahwa saran pertamanya adalah agar partainya, UMNO mendorong tanggal pemilihan baru setelah wabah Covid-19 terkendali.

Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang menaungi Najib Razak diketahui bergabung dengan koalisi pemerintahan Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin PM Muhyiddin dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM). Najib pun kini menjadi anggota parlemen dari koalisi yang berkuasa. Jika itu ditolak oleh koalisi yang berkuasa, UMNO harus terbuka untuk bekerja sama dengan partai Anwar Ibrahim dalam kondisi tertentu.

Baca Juga :  Di Forum ASEAN-Indo-Pacific, Dirut PLN Suarakan Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi

Seperti dilansir Channel News Asia, dalam pertemuan pada Senin (26/10), koalisi Barisan Nasional yang UMNO juga berada, Najib Razak meminta anggota parlemen di aliansi untuk mendukung Anwar Ibrahim. Namun, banyak dari sekutu koalisinya menentang gagasan itu.

UMNO sendiri mengatakan setelah rapat dewan tertinggi akan terus mendukung pemerintahan Muhyiddin Yassin. Anwar Ibrahim belum menanggapi permintaan itu.

Dukungan Najib Razak terhadap Anwar Ibrahim menandai perubahan haluan yang mencolok dalam hubungan mereka. Dukungan untuk Anwar datang saat Muhyiddin di bawah tekanan yang meningkat dari sekutu koalisinya dan oposisi.

Muhyiddin sebelumnya meminta aturan darurat di tengah lonjakan baru kasus Covid-19 di Malaysia dan pandemi global yang telah memukul perekonomian. Tetapi kritikus menuduhnya menggunakan itu sebagai dalih untuk menangguhkan parlemen.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment