Trump dan Biden Melawan Tua, Habis-habisan Kejar Target Suara

KalbarOnline.com – Presiden AS Donald Trump terlihat berupaya mati-matian. Menjelang pemilu pekan depan, tempo kampanye sang petahana melebihi 100 persen. Dia terus menyambangi beberapa negara bagian yang masih jadi trofi rebutan dengan rivalnya, Joe Biden.

Akhir pekan lalu, media terkejut dengan aksi pria 74 tahun itu. Mereka merasa Trump menjadi atlet lari maraton yang mengerahkan stamina terakhirnya demi mencapai kemenangan.

  • Baca juga: Sebelum Debat Capres Perdana, 1 Juta Penduduk AS Sudah Mulai Memilih

Akhir pekan Trump dimulai dengan mendatangi perpustakaan di West Palm Beach, Florida, Sabtu pagi (24/10). Dia datang untuk menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) pemilu dini. ”Saya memilih pria bernama Trump,” ujarnya seperti yang dilansir oleh BBC.

Beberapa jam kemudian, dia mendarat di Lumberton, North Carolina, untuk menyapa para penonton kampanye. Di sana, dia kembali menegaskan bahwa Covid-19 segera berakhir. Dia kembali menuding Biden sebagai presiden yang akan menghancurkan masa depan AS.

Yang mengejutkan, retorika itu juga disampaikan di Circleville, Ohio, dan Waukesha, Wisconsin, pada hari yang sama. Muncul dari mulut yang sama, yakni Trump. Ya, sang petahana rela terbang ke tiga kota di swing state (negara bagian yang belum tetap mendukung kubu) untuk merebut hati pemberi suara.

Baca Juga :  Jurnalis Malaysia Terkesan Suasana Tepian Sungai Kapuas

Akhir pekan ini jelas bukan waktu bagi Trump untuk mengayunkan tongkat golf. Menurut berbagai survei, elektabilitas Trump terus ketinggalan oleh Biden sebagai capres Demokrat. Namun, Trump masih menyimpan harapan mengingat selisih popularitas di beberapa swing state masih tipis.

”Mereka (penyelenggara survei, Red) hanya ingin membuat Anda muram. Angka ini tidak ada apa-apa dibandingkan empat tahun lalu,” sebut ayah Ivanka itu.

Jadwal Trump masih menumpuk. Kemarin (25/10) dia dijadwalkan berkampanye di New Hampshire. Senin dia menghadiri dua kampanye di negara bagian Pennsylvania. Lanjut Selasa, dia berencana datang ke Michigan, Wisconsin, dan Nebraska.

Biden, 77, juga terus berusaha mengimbangi upaya Trump. Meski tak menyambangi kampanye skala besar beberapa wilayah sekaligus, Biden membidik Trump dengan sempurna. Dia membahas isu Covid-19 yang sampai saat ini menjadi perhatian masyarakat AS.

Baca Juga :  Korbankan Ekonomi, Selandia Baru Sukses Tekan Angka Penularan Covid-19

”Anda sedang melihat kepresidenan Trump,” ungkapnya dalam kampanye drive-in di Pennsylvania.

Fakta yang dibawa Biden jelas mendiskreditkan sang petahana. Sabtu lalu, pemerintah AS melaporkan 89 ribu kasus baru dalam masa 24 jam terakhir. Rekor penularan harian tertinggi sudah pecah dua hari berturut-turut.

Biden juga menyebut bahwa 227 ribu jiwa harus membayar karena pemerintah tak becus menekan persebaran virus korona. ”Saya peringatkan, musim dingin mengerikan akan datang jika kita tak segera bertindak,” ungkapnya.

Biden dibantu oleh Barack Obama. Dia bersaing dengan Mike Pence, kandidat Wapres Trump, yang sama-sama berkampanye di Florida. ”Bagaimana Donald Trump akan melindungi kalian (dari Covid-19) jika dia tak bisa melindungi diri sendiri,” ungkap Obama.

Saat ini, ada 57 juta surat suara yang diberikan masyarakat. Sekitar 39 juta surat suara dikirim via pos. Sebanyak 18 juta lainnya diberikan melalui TPS pemilu dini. Pada pemilu kali ini, terdapat 240 juta jiwa yang berhak memilih, namun angka tersebut bergantung apakah sang pemilih sudah mendaftar.

Comment