Mitos Tumbuh Kembang Bayi yang Orang Tua Harus Tahu!

Ada banyak sekali informasi yang berkembang seputar tumbuh kembang bayi dan balita di sekitar Mums. Namun, apakah semuanya benar atau hanya mitos belaka? Tenang, Mums jangan panik dulu. Teman Bumil punya kisi-kisinya nih untuk Mums!

Mitos: Bayi perlu mainan yang mahal untuk menstimulasi otaknya

Realita: Faktanya, belum ada bukti kuat kalau mainan tertentu dapat membuat bayi menjadi lebih pintar. Dokter Adesman, kepala divisi Developmental and Behavioral Pediatrics di Schneider Children’s Hospital, New York, menjelaskan bahwa bayi belajar dengan cara mengeksplorasi lingkungannya. Lingkungan yang menstimulasi memang akan membantu mereka belajar, tetapi belum tentu hanya dari mainan tertentu.

Mitos: Jika si Kecil mengalami keterlambatan bahasa atau bicara, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena ini akan menghilang seiring usia

Realita: Segera cari bantuan dari tenaga ahli jika si Kecil menunjukkan tanda keterlambatan bahasa atau bicara ya, Mums! “Orang tua perlu memahami perbedaan antara kemampuan bicara (kualitas mengeluarkan suara) dengan kemampuan berbahasa (pesan untuk berkomunikasi), dan harus menanggapi segala keterlambatan yang terjadi pada anak secara serius,” ujar dr. Adesman. Intervensi dini akan membantu mendeteksi apakah si Kecil mengalami autisme atau masalah kognitif lainnya.

Baca Juga :  Inilah 5 Bahasa Cinta Orang Tua untuk Anak, Mums yang Mana?

Baca juga: Masalah Umum Ibu Menyusui Di Hari-Hari Pertama

Mitos: Anak paling kecil dari keluarga yang besar akan terlambat bicara

Realita: Urutan kelahiran seorang anak dapat berperan dalam kemampuan bicara dan bahasa, tetapi tidak selalu menjadi faktor penentu masalah keterlambatan bicara atau bahasa. Menurut dr. Adesmen yang juga berprofesi sebagai associate professor di Pediatrics Departement Albert Enstein College of Medicine, urutan lahir dapat berpengaruh kecil terhadap hal tersebut, tetapi setiap keluarga berbeda. Jadi seperti sudah disebutkan dalam poin sebelumnya, jangan sepelekan masalah keterlambatan bicara atau bahasa pada si Kecil, sekalipun ia anak paling muda di keluarga.

Mitos: Tinggi pendeknya anak ketika dewasa dapat dilihat dari panjang lahirnya

Realita: Biasanya, banyak orang yang menebak seorang anak tinggi atau pendek saat besar nanti berdasarkan panjang tubuhnya ketika dilahirkan. Namun, sebenarnya tinggi orang tua termasuk penentu tinggi badan anak ketika dewasa.

Jadi kalau Mums dan Dads tinggi, ada kemungkinan anak akan mewarisi hal ini. Kalaupun Mums dan Dads tidak terlalu tinggi, jika disokong dengan asupan nutrisi yang optimal, maka si Kecil bisa jadi lebih tinggi daripada Mums dan Dads. Dokter Adesmen juga menyebutkan perkiraan tinggi badan si Kecil ketika dewasa nanti bisa dilihat dengan menggandakan tinggi badannya di usia 2 tahun.

Baca Juga :  Di Ternate, Ketua TP PKK Pontianak Paparkan Kolaborasi Turunkan Stunting

Baca juga: Bisakah Bayi Mengenali Ekspresi Wajah Seseorang?

Mitos: Jika Mums memiliki alergi, si Kecil juga akan mengalaminya. Jika Mums tidak memilikinya, maka si Kecil akan terbebas dari alergi

Realita: Dokter Adesmen yang juga mengungkapkan 200 mitos dan fakta tentang kesehatan, pertumbuhan, serta perawatan bayi dan anak-anak dalam bukunya, Baby Facts, menjelaskan genetik memang bisa menjadi salah satu faktor anak mengalami alergi terhadap sesuatu.

Kendati demikian, terkadang anak bisa mengalami alergi meski Mums dan Dads tidak memiliki riwayat alergi. Jadi terkait alergi pada anak, ada banyak faktor yang berperan dan perlu dicari tahu.

Itulah beberapa mitos terkait tumbuh kembang bayi. Sekarang sudah tidak takut termakan hoaks kan, Mums? (AS)

Baca juga: Menyusui Selama Pandemi COVID-19? Perhatikan Hal-hal Ini!

Mitos Tumbuh Kembang Bayi yang Orang Tua Harus Tahu! 2

Referensi

Parents: Baby Development Myths Every Parent Should Know

Comment