Categories: Kabar

Beredar Isu Tukar Lahan Nama Jalan Jokowi di Abu Dhabi, Begini Bantahan KSP

KalbarOnline.com – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian membantah soal isu tukar lahan antara pemerintah Uni Emirate Arab (UEA) dengan Indonesia di balik peresmian jalan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Abu Dhabi. Menurut dia, isu tersebut merupakan cerita yang menyesatkan.

“Jangan membuat cerita yang menyesatkan dan tidak respect kepada penghargaan yang diberikan oleh negara lain,” kata Donny, Minggu (25/10/2020).

Adapun hal ini disampaikan Donny menanggapi kabar beredar yang menyebutkan bahwa nama Jalan Jokowi di UEA merupakan hasil tukar dengan lahan 256 ribu hektar di Kalimantan Timur.

Kabar itu juga dikaitkan dengan keputusan Presiden Jokowi menunjuk Putra Mahkota Abu Dhabi, Syekh Mohamed bin Zayed menjadi dewan pengarah proyek Ibu Kota baru di Kalimantan.

Donny menekankan, bahwa peresmian Jalan Jokowi murni bentuk penghargaan yang diberikan pemerintah UEA kepada Presiden RI. Dia menyebut, seharusnya pemberian nama tersebut diapresiasi oleh masyarakat Indonesia.

“Tidak benar, tuduhan yang berlebihan. Jadi itu penghargaan negara lain kepada presiden kita yang perlu kita apresiasi,” ucapnya melansir Liputan6.

“Negara lain saja menghargai presiden, kita kok merendahkan seolah-olah itu hanya barter tanah yang ada di Kalimantan,” sambung Donny.

Dia mengatakan, Jalan Jokowi berada di jalan utama Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab sehingga merupakan sebuah hal yang sangat prestisius. Donny mengimbau agar semua pihak tidak menyebarkan berita hoaks.

“Jadi kita harus sambut dengan gembira, dengan rasa syukur, bukan dengan cerita-cerita bohong,” ujar Donny.

Sebelumnya, Syekh Mohamed memberikan arahan untuk mengganti nama Jalan Al Ma’arid, salah satu jalan utama ibu kota, dengan nama Presiden Indonesia saat ini. Hal ini untuk menghormati Joko Widodo.

Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Nasional, Merah Johansyah sebelumnya mencuitkan, “1 ruas jalan dikawasan bisnis utk plang nama Jokowi sementara 256 ribu ha atau empat kali luas Jakarta utk dinasti Uni Emirat Arab di Kaltim”, kata Merah, dikutip di akun Twitter pribadinya @Merah_Johasyah, Rabu (21/10/2020).

“Peragaan bisnis pasca omnibus Cilaka yg melindas buruh & lingkungan,” sambungnya sembari mengunggah tangkap layar Detik.com tentang dibalik nama jalan Jokowi di Emirat Arab dan Kompas.com tentang putra mahkota Abu Dhabi menjadi ketua dewan pengarah Ibu Kota Baru.

Merah juga menilai bahwa dalam Omnibus Law UU Cipta Kerja sebagai upaya menggadaikan sumber daya alam di Kaltim dengan dalih pemindahan Ibu Kota. “Menuju omnibus penggadaian selanjutnya berkedok proyek ibukota baru,” katanya. [ind]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Pulang Beli Pulsa, Gadis Remaja di Pontianak Timur Dicabuli Pemilik Bengkel

KalbarOnline, Pontianak - Seorang pemilik bengkel berinisial A (46 tahun) di Jalan Tanjung Raya 2,…

3 hours ago

IKA Unhas Kalbar: Kolaborasi untuk Negeri

KalbarOnline, Pontianak - Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin  (IKA Unhas) Provinsi Kalimantan Barat bakal menggelar…

5 hours ago

Bupati Fransiskus Ungkap Baru 53 Desa di Kapuas Hulu yang Sudah Deklarasi Stop ODF

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, dari 278 desa dan 4…

21 hours ago

Tanah Longsor Landa Kabupaten Landak, Jalan Ngabang – Serimbu Sempat Terputus

KalbarOnline, Landak - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Landak dalam beberapa hari terakhir ini telah…

21 hours ago

PWI Kalbar Audiensi ke KONI, Perkuat Silaturahmi dan Kerja Sama Media

KalbarOnline, Pontianak - Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan kehormatan…

22 hours ago

Diterjang Angin Kencang, Motor Air Milik Nelayan Karam di Perairan Muara Teluk Batang

KalbarOnline, Kayong Utara - Sebuah motor air milik seorang nelayan karam di perairan muara Teluk…

1 day ago