Ranking Melorot, Anthony Ginting-Jonatan Christie Buru Poin di Bangkok

KalbarOnline.com – Dua pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, mengalami kemelorotan ranking. Hal itu merupakan konsekuensi mundur dari Denmark Open tahun ini.

Masing-masing dari mereka turun satu peringkat. Ginting dari posisi ke-16 menjadi peringkat 17. Sedangkan Jojo—sapaan Jonatan Christie pada dari peringkat 18 menjadi 19. Kemelorotan rangking ini membuat mereka makin menjauh dari syarat lolos kualifikasi World Tour Finals (WTF) 2020.

Dalam kualifikasi WTF, hanya pemain dengan ranking delapan besar yang lolos. Dan satu negara maksimal hanya mengirim dua perwakilan di masing-masing kategori.

Melihat hal tersebut, pelatih Hendri Saputra enggan berkomentar lebih lanjut. Menurut Hendri, anak-anaknya lebih baik konsentrasi agar bisa masuk kualifikasi. “Ya kami siapkan latihannya lebih lanjut saja,” ujar Hendri.

Baca Juga :  Sutarmidji Jalan Santai Sambil Tinjau Pembangunan

Dalam regulasi terbaru BWF, untuk bisa masuk kualifikasi WTF 2020, pemain bisa mengikuti Denmark Open dan Asia Open 2020. Dengan begitu, kesempatan memperbaiki peringkat hanya bisa dilakukan saat Asia Open.

Kejuaraan itu akan digelar pada 12-17 Januari dan 19-24 Januari 2021 di Bangkok, Thailand.

  • Baca Juga: Dominan, Pemain No 17 Dunia Penakluk Anthony Ginting Tembus Final

Hendri melihat persaingan dalam Asia Open 2020 memang tidak jauh beda. Hanya saja mereka harus bisa mengejar target yang lebih tinggi. Poinnya memang cukup banyak. Turnamen tersebut memiliki level Super 1000.

“Lawan kami kurang lebih sudah tahu. Tidak ada yang baru. Meski tidak ada pertandingan selama ini, kami terus persiapkan. Sebisa mungkin ambil prestasi untuk menambah poin,” kata Hendri.

Baca Juga :  Ada di Grup Neraka, Ginting: Saya Ingin Lebih Menikmati Pertandingan

Sementara itu Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan bahwa mereka memang merencanakan ikut Asia Open. Selain jarak Thailand lebih dekat, regulasi juga lebih jelas.

Mulai pertandingan tahun depan, BWF menerapkan bubble system. Untuk WTF sendiri juga dilaksanakan ditempat yang sama setelah Asia Open.

Budi menjelaskan, mengikuti Asia Open kaitannya disini adalah untuk mencari ranking untuk masuk unggulan Olimpiade. “Kami butuh poin untuk mengamankan seeding.

Ranking nanti bagus agar tidak langsung berhadapan dengan unggulan. Kalau poin bagus, kami berharap saat Olimpiade juga masuk dalam unggulan,” kata Budi.

Comment