Pimpinan BRI Putussibau Meninggal Dunia Dengan Status Probable Covid-19

Pimpinan BRI Putussibau Meninggal Dunia Dengan Status Probable Covid-19

KalbarOnline, Kapuas Hulu – Pimpinan BRI cabang Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu meninggal dunia dengan status probable Covid-19. Pasien berinisial SU (53) ini pun dimakamkan sesuai protokol kesehatan di tempat pemakaman khusus.

Yang bersangkutan diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim). Dia sempat dirawat beberapa hari di RSUD Achmad Diponegoro Putussibau dan dilarikan ke IGD pada 18 Oktober lalu dengan keluhan lemas dan tidak nafsu makan sebelum dinyatakan meninggal, Rabu (21/10/2020).

“Sebelum meninggal Pimpinan BRI Putussibau sudah diambil swab dan yang bersangkutan dikatakan sebagai kasus Probable Covid-19 karena diyakini sebagai suspek dengan ISPA berat atau meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Nazarudin, Rabu (21/10/2020).

Nazarudin mengatakan, sebelum meninggal yang bersangkutan sempat dirawat di RSUD Ahmad Diponegoro Putussibau, kemudian dirujuk ke rumah sakit di Sintang. Namun di perjalanan tepatnya di Kecamatan Pengkadan yang bersangkutan sudah meninggal.

Baca Juga :  Pontianak Selangkah Lebih Maju di Bidang Kesehatan

Untuk riwayat perjalanan sendiri kata Nazarudin, yang bersangkutan tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sekitar satu bulan yang lalu.

Namun pada 18 Oktober 2020 pasien datang ke rumah sakit Putussibau sekitar pukul 06.00 Wib dengan keluhan lemas sejak seminggu yang lalu disertai tidak ada nafsu makan. Pasien menyampaikan bahwa tidak mengalami demam dan batuk pilek serta belum merasakan sesak nafas. Selanjutnya dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif.

“Sebelum meninggal sudah dilakukan swab test dan sampel swab juga sudah dikirim ke laboratorium Untan Pontianak untuk dilakukan pemeriksan RT-PCR,” ujar Nazarudin.

Pasien pun, kata Nazar, sempat dirawat di rumah sakit RSUD Achmad Diponegoro Putussibau selama tiga hari, kemudian dirujuk ke RSUD AM Djoen Sintang namun dalam perjalanan meninggal dunia sekitar pukul 00.50 Wib.

Baca Juga :  Antisipasi Peredaran PCC, Tim Gabungan Kapuas Hulu Gelar Razia di Sejumlah Apotek

“Berdasarkan pertimbangan bahwa hasil rapid test reaktif dan kasus probable Covid-19 maka pemulasaran dan pemakaman jenazah pun dilakukan sesuai standar protokol kesehatan. Dan jenazah korban pun sudah disemayamkan tadi pagi,” jelasnya.

Nazarudin mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan tracing dan pengambilan swab seluruh karyawan BRI Putussibau.

“Kami sudah melakukan tracing seluruh karyawan dan kontak eratnya,” ucap Nazarudin.

Sementara Faisal selaku Pejabat Sementara Pimpinan BRI Putussibau saat dihubungi mengaku belum mendapatkan keterangan dari rumah sakit terkait meninggalnya pimpinan BRI Putussibau.

“Saya belum dapat memberikan penjelasan. Terima kasih,” katanya melalui pesan singkat Whatsapp.

Namun Faisal mengatakan, untuk seluruh karyawannya hari ini sudah menjalani pemeriksaan swab.

Sementara ketika disinggung terkait pelayanan BRI Putussibau kepada masyarakat, pihaknya akan berkonsultasi apakah pelayanan ditutup sementara atau tidak.

“Rencananya besok kami konsultasi hal tersebut dengan Kanwil kami. Terima kasih,” pungkas Faisal. (Ishaq)

Comment