Lintas Etnis dan Agama di Kalbar Sepakat Jaga Keberagaman dan Tolak Aksi Anarkis

Lintas Etnis dan Agama di Kalbar Sepakat Jaga Keberagaman dan Tolak Aksi Anarkis

KalbarOnline, Pontianak – Seluruh etnis dan agama di Kalimantan Barat kompak menyepakati dan berkomitmen kuat dalam menjaga keberagaman suku maupun agama dengan mengedepankan rasa kebersamaan dalam keberagaman.

Hal itu dituangkan dalam pembacaan ikrar oleh tokoh etnis dan agama pada kegiatan ‘Silahturahmi Budaya Perkokoh Persatuan Membangun Negeri’ yang mengusung tema ‘Meneguhkan kembali Nilai nilai Sumpah Pemuda’, yang dilangsungkan di Rumah Adat Melayu Pontianak, Selasa (20/10/2020). Dalam ikrar itu juga disebutkan bahwa elemen masyarakat Kalbar menolak tegas aksi anarkis, intoleransi dan vandalisme dalam menyampaikan pendapat dibuka umum.

Mewakili seluruh etnis dan tokoh agama, Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat, Chairil Effendy berharap seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kesatuan dan persaudaraan antar sesama, dengan saling manahan diri.

Lintas Etnis dan Agama di Kalbar Sepakat Jaga Keberagaman dan Tolak Aksi Anarkis 2

“Tentunya terkait penolakan yang berujung pada gejolak massa seharusnya tidak terjadi jika semua pihak sama-sama menahan diri. Lakukan cara yang baik duduk bersama dan memecahkan masalah dengan cara bersama. Pemerintah membuka ruang dan harus mendengarkan, sebaliknya masyarakat dapat meresponnya dengan cara yang baik juga,” ujarnya.

Baca Juga :  Jadi “Youtuber Parekraf”, Windy Prihastari Bakal Promosikan Kalbar Day by Day

Sementara Kapolda Kalbar, Irjen Pol Remigius Sigit Hardyanto mengatakan, dalam menyampaikan pendapat diperbolehkan, namun tetap menjaga ketertiban dan keamanan.

“Apalagi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Gubernur Sutarmidji sudah membentuk tim kajian terkait UU Cipta Kerja. Jika ada aspirasi yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan sesuai mekanisme dan secara bermartabat,” ujarnya.

Jenderal Bintang Dua ini menuturkan, terkait ancaman oknum yang disinyalir sengaja membuat kericuhan, untuk mereduksi tentu ada sejumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan.

Hal senada turut diungkapkan Pangdam XII/TPR Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, di mana pihaknya mengapresiasi seluruh etnis dan agama di Kalbar yang telah bersama-sama menyepakati untuk menjaga keberagaman dalam bingkai NKRI.

Baca Juga :  Ribuan Jemaah Tumpah Ruah Bersholawat di Taman Alun Kapuas Pontianak, Edi Kamtono: Mudah-mudahan Berkah Bagi Kita Semua

“Apalagi, dalam membangun suatu bangsa harus kompak, karena bagaimanapun bangsa ini dalam perjalanan menuju keberhasilan,” tandasnya.

Sementara Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan, pihaknya juga mengapresiasi peran semua etnis yang ada dalam menjaga keberagaman. Dikatakan Gubernur, dalam menyampaikan aspirasi harus dilakukan dengan santun dan tidak membenarkan adanya aksi anarkis.

“Apapun aspirasinya, mau pahit ke enak ke silahkan sampaikan. Saya selaku Gubernur, siap memfasilitasi dan menyampaikan ke pemerintah pusat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Midji sapaan akrabnya mengutarakan, pihaknya sudah membentuk tim pakar untuk mengkaji UU Cipta Kerja. Pasal mana saja yang dinilai sangat merugikan masyarakat, tidak sesuai dan sebagainya akan ditampung melalui tim tersebut.

“Kalau ada pasal yang memang merugikan masyarakat, atau yang gimana-gimana, sampaikan saja.  Sepanjang disampaikan dengan argumen yang benar, kita akan sampaikan, sebagai bahan masukan pemerintah,” pungkasnya. (*)

Comment